Pandemi Bikin Keuntungan Samsung Melonjak Tajam, Kok Bisa?
Pandemi Covid-19 betul-betul membuat perusahaan perangkat dan elektronik dunia panen besar. Setelah Intel dan Microsoft, kini Samsung mengumumkan raup laba besar di awal tahun 2021.
Perusahaan raksasa elektronik dari Korea Selatan itu mencatat lonjakan pendapatan dan laba operasi di kuartal pertama. Ini karena adanya permintaan besar untuk peralatan rumah tangga, ponsel cerdas, dan TV.
Dikutip dari Sammobile.com, pendapatan di kuartal pertama 2021 Samsung mencapai USD 59 Miliar atau sekitar Rp 826 Triliun. Jauh melebihi total anggaran pendidikan pemerintah Indonesia yang tahun ini sebesar Rp 500 Triliun.
Dari pendapatan sebesar itu, Samsung meraup laba operasional sebesar USD 8,46 Miliar atau sekitar Rp 118,446 Triliun. Dibanding kuartal yang sama tahun lalu, pendapatan Samsung naik 18.2 persen dan laba naik 45,5 persen.
Produk apa yang membuat salah satu andalan industri Korsel ini mencatat pendapatan dan laba besar? Ini karena kuatnya penjualan Galaxy S21, peralatan rumah tangga, dan penjualan TV.
Diantara ketiga produk peraup untung Samsung ini, devisi smartphone alias ponsel cerdas berkontribusi paling tinggi. Terutama akibat kuatnya penjualan Samsung seri Galaxy S21 dan seri Galaxy A.
Sementara itu, penjualan PC, tablet, dan perangkat lainnya juga meningkat. Divisi elektronik konsumen perusahaan menambahkan KRW 1,12 triliun (sekitar $ 1,01 miliar) ke laba operasi keseluruhan.
Perusahaan memproyeksikan, permintaan yang kuat untuk ponsel lipat akan pada paruh kedua tahun ini. Namun, penjualan smartphone secara keseluruhan diperkirakan akan turun di Q2 karena kekurangan komponen dan tidak ada peluncuran produk unggulan baru.
Sedangkan, laba operasi divisi manufaktur semikonduktor adalah KRW 3,37 triliun (sekitar $ 3,04 miliar). Ini merupakan terendah yang pernah dilihat Samsung dalam beberapa tahun. Disebutkan, permintaan chip tinggi selama Triwulan ke-1 membuat perusahaan menghabiskan banyak modal untuk perluasan fasilitas manufaktur chipnya.
Selain itu, pemadaman listrik yang melanda pabrik chipnya di Austin, Texas, berdampak besar pada produksinya. Samsung LSI, divisi chip logika perusahaan, mengalami peningkatan penjualan prosesor Exynos dan sensor kamera ISOCELL.
Namun, pendapatannya tetap datar karena berusaha untuk mendapatkan chip driver display dari pabrik chip Austin. Pada kuartal kedua, perusahaan mengharapkan pendapatan yang lebih tinggi dari divisi semikonduktor karena mengharapkan permintaan yang kuat untuk memori dan chip penyimpanan untuk produk, server, dan PC 5G.
Samsung LSI juga dikatakan bekerja sama lebih baik dengan Samsung Foundry, dan juga akan melakukan outsourcing beberapa manufaktur ke perusahaan lain.