Pandemi Belum Berakhir, KH Said: Tetap Taati Protokol Kesehatan
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengingatkaan, kondisi pandemi Covid-19 belum selesai. Di sejumlah daerah di Indonesia menunjukkan status merah. Artinya, semakin meluas persebarannya. Meski begitu, mereka yang secara pelahan sembuh dari indikasi positif Covid-29.
Kiai Said mengimbau kepada warga Nahdliyin dan umat Islam secara umum, serta masyarakat luas, agar tetap menaati Protokol Kesehatan. Seperti memakai masker, menjaga jarak di tempat umum, hingga menghindari kerumunan di tempat-tempat ramai.
“Maka, saya Ketua Umum PBNU mengimbau seluruh masyarakat, terutama warga NU agar wajib hukumnya mengikuti protokol kesehatan,” tegas Kiai Said dalam konferensi pers yang disiarkan lewat kanal Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, dikutip Sabtu 12 September 2020.
Ia menuturkan, menerapkan protokol kesehatan yang dimaksud yaitu menjaga kebersihan, mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak satu sama lain, dan mengenakan masker. Menurutnya, hal tersebut hukumnya wajib di tengah pandemi Covid-19.
“Itu dalam rangka menyelamatkan diri kita dan menyelamatkan orang lain. Jangan mencelakaan diri sendiri dan mencelakakan orang lain. Karena Covid-19 itu ibaratnya malaikat pencabut nyawa bagi kelompok yang rentan. Seperti orang yang lanjut usia atau yang sudah memiliki penyakit akut,” tutur kiai asal Kempek, Kabupaten Cirebon, itu.
Dalam tradisi pesantren, ada ketaatan yang harus dilaksanakan. Yakni, menaati Allah Subhanahu wa ta'ala, Rasulullah Muhammad Saw, dan para pemimpin. Artinya, ketaan kepada para ulama dan para umara' (birokrasi) harus dilakukan.
Dengan melaksanakan Protokol Kesehatan bagi kalangan santri, pesantren dan warga NU, niscaya menjadi keteladanan yang bisa diimplementasikan di tengah masyarakat.
Pesantren merupakan entitas khusus di masyarakat Indonesia. Sebagai subkultur, masyarakat pesantren mempunyai tingkat ketaatan kepada ulama dan kiai. Hal itulah yang diimplementasikan di tengah masyarakat.
Dalam kondisi Pandemi Covid-19, memang ada pesantren yang terpapar Covid-19. Sejumlah pesantren di Jawa Timur, dan juga di Jawa Tengah. Kenyataan, segera bisa ditangani.
Apa kuncinya?
Pengasuh Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang, KH Abdussalam Shokhib, menegaskan pentingnya para santri dalam menaati Protokol Kesehatan. Menjaga jarak, memakai masker dan ketentuan lainnya dalam menyikapi pandemi Covid-19 saat ini.
"Memang, ada di pesantren yang terpapar Covid-19. Tapi, alhamdulillah, di Gontor di Pati, yang dikabarkan terkena Corona, akhirnya bisa diselamatkan," tutur Gus Salam, panggilan akrab Wakil Ketua PWNU Jawa Timur.
Menurutnya, pesantren dan kaum santri mempunyai ketaatan yang tinggai terhadap pemerintah yang sah. Di samping ketaatan santri pada kiainya, taat pada ulil amri merupakan kewajiban.
"Sehingga, hal ini bisa diadopsi di tengah-tengah masyarakat agar masyarakat dalam mengantisipasi pandemi Covid-19 dengan menaati aturan. Yakni, melaksanakan Protokol Kesehatan," tutur Gus Salam, dalam perbicangan dengan AMTV, yang melakukan rekaman, Rabu 9 September 2020 lalu.