Pandai Bersyukur Menjadi Jalan Hidup
Semakin banyak keinginan duniawi, semakin mencuri perhatian pikiran, waktu, tenaga dan kebahagiaan kita. Padahal, kebahagiaan dan kecukupan adalah milik orang bersyukur.
قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُعْطِى اللهُ لِأَحَدٍ خَمْسًا إِلَّا وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ خَمْسًا أُخْرَى : لَا يُعْطِيْهِ الشُّكْرَ إِلَّا وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ الزِّيَادَةَ، وَلَا يُعْطِيْهِ الدُّعَاءَ إِلَّا وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ اْلإِسْتِجَابَةَ، وَلَا يُعْطِيْهِ اْلإِسْتِغْفَارَ إِلَّا وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ اْلغُفْرَانَ، وَلَا يُعْطِيْهِ التَّوْبَةَ إِلَّا وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ اْلقَبُوْلَ، وَلَا يُعْطِيْهِ الصَّدَقَةَ إِلَّا وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ التَّقَبَّلَ
Nabi SAW. bersabda:
Allah tidak memberi lima kepada seseorang, melainkan telah mempersiapkan lima hal yang lain, yaitu Dia tidak memberikan syukur kepadanya, melainkan telah menyediakan untuknya tambahan, Dia tidak memberikan doa kepadanya, melainkan telah menyediakan untuknya ijabah (pengabulan), Dia tidak memberikan istighfar kepadanya, melainkan telah menyediakan untuknya ampunan, Dia tidak memberikan taubat kepadanya, melainkan telah menyediakan untuknya penerimaan taubat, Dia tidak memberikan sedekah kepadanya, melainkan telah menyediakan untuknya menerima (sedekah itu).
(Kitab Nashaihul Ibad, Syekh Nawawi Al-Bantani, halaman : 48)
Hadits di atas sejalan dengan keterangan di bawah ini :
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah ( nikmat ) kepadamu, dan jika kamu mengingkari ( nikmat-Ku ), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (Q. S. 14 Ibrahim : 7)
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu pandai bersyukur, terhindar dari kufur, selalu bernasib mujur. Aamiin....!!!
Demikian Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.