"Penanaman nilai Pancasila sejak dini ini harus masuk dalam kurikulum pendidikan. Pendidkan Pancasila dan moral lebih mengajari rasa hornat dan toleransi serta saling menghargai," kata Benny. Benny menegaskan bahwa negara harus hadir dan tidak boleh kompromi terhadap kaum intoleran. "Kebijakan paling terakhir adalah negara harus hadir dan tidak boleh kompromi kepada kaum intoleran, karena kalau tidak maka kehidupan bernegara akan terpecah belah," katanya. Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar turut menjelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara contoh dalam toleransi. "Siapapun yang mau belajar terkait toleransi maka datanglah ke Indonesia. Kita harus bersyukur ada Indonesia karena di sanalah Islam toleransi ada di Indonesia. Sistem perekonomian modern bisa paralel dengan sistem perekonomian Indonesia," katanya. Budayawan sekaligus tokoh kemanusiaan Romo Franz Magnis Suseno mejelaskan, tentang hakekat toleransi. Menurutnya, toleransi bukan hanya membiarkan tetapi adanya sikap hormat. "Toleransi lebih dari sekadar membiarkan. Akan tetapi adanya akar dari sikap hormat terhadap jati diri, budaya, dan agama lain," ujarnya. "Kta sama, memiliki Indonesia tanpa diskriminasi agama, mayoritas minoritas. Karena Pancasila, Indonesia bisa kokoh bersatu," imbuh Romo Magnis. BPIP Ideologi Pancasila HAM