Pancasila Sangat Islami, Ini Dalil-dalil Kiai Masdar
KH Masdar Farid Mas'udi menegaskan, Republik Indonesia merupakan negara yang Islami. Hal itu dapat terlihat pada sila-sila yang ada dalam Pancasila sebagai dasar negara.
"Sila-sila yang menjadi basis filosofi dan segala macam di atasnya sangat-sangat Islami. Meskipun tidak dalam Bahasa Arab, tapi kita mengambil Islam itu substansinya, bukan kulitnya, bukan ucapan," kata Kiai Masdar di Pesantren Al-Hasaniyah Rawalini, Teluknaga, Tangerang, Banten.
Pertama, Ketuhanan yang Maha Esa. Menurut Kiai Masdar, tauhid dalam sila pertama menjadi rujukan spiritualitas ruhaniyah.
"Tauhid itu jadi rujukan sipiritualitas ruhaniyah kita," ucap pria yang juga menjabat sebagai Rais Syuriyah PBNU itu.
"Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Ia mengatakan, kemanusiaan menjadi pusat sumber basis moralitas. Sehingga, baik dan buruk seseorang ditentukan dalam penghormatannya kepada kemanusiaan."
Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Ia mengatakan, kemanusiaan menjadi pusat sumber basis moralitas. Sehingga, baik dan buruk seseorang ditentukan dalam penghormatannya kepada kemanusiaan.
"Jahat tidak jahat itu diukur dari sini: kemanusiaan yang adil dan beradab. Walaqad karramna bani adam itu jelas," ucapnya
Ketiga, Persatuan Indonesia. Baginya, keberagaman yang ada di Indonesia untuk saling mengenal satu sama lain. Sebagaimana yang tertera dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat ayat 13.
Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Menurutnya, melalui sila ini, segala konflik yang ada dapat diselesaikan melalui basis musyawarah.
"Wa syaawirhum fil amri itu kuat sekali. Perintah Qur'an itu," ucapnya.
Kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Menurutnya, keadilan merupakan puncak negara dalam Islam. "Jadi negara yang adil itu sangat diridlai oleh Allah," kata Kiai Masdar, Ketua Steering Committee (SC) Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2019.(adi)
Advertisement