Pancasila dan UUD 1945, Babi Hutan Papua Seberang ke PNG
Pancasila kita kerap didengungkan. Apalagi ketepatan bulan Juni, dianggap sebagai bulan Pancasila. Ya, karena nama Pancasila yang dicetuskan Bung Karno pada 1 Juni 1945.
Tapi, sebenarnya, isinya yang kita kenal sekarang dirumuskan oleh Panitia Sembilan yang menghasilkan Piagam Jakarta. Dengan mencoret 7 kata pada sila pertama, naskah Piagam Jakarta menjadi Preambule UUD 1945 dan memuat isi lima sila dari Pancasila secara lengkap.
Ah, jangan terlalu serius ya. Ini ada humor terkait Pancasila dan UUD 1945, ya tentu saja sebelum diamandemen hingga empat kali itu. Lalu apa relevansinya dengan babi hutan Papua? Ini memang humor yang berbeda.
Hubungan Antara Pancasila dan UUD 1945
Pak Rizal terkenal sebagai guru yang galak. Suatu hari beliau mengajak diskusi dengan melempar pertanyaan, "Bagaimana hubungan Pancasila dengan UUD45?"
Karena mungkin kelas tegang, tak ada seorang muridpun yang mau mulai memberi komentar atau menjawab.
Selang beberapa menit kelas masih diam, pak Rizal menunjuk Abong.
"Bong! Bagaimana hubungan Pancasila dengan UUD 45?"
Dengan tegas Abong menjawab, "Baik-baik aja, Pak!"
Babi Hutan Papua Menyeberang Ke PNG
Seekor babi hutan dari pedalaman Timika di Papua lari ketakutan menyeberangi perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Ia merasa diburu-buru tentara Indonesia. Ia baru berhenti ketika ada seekor babi hutan Papua Nugini menyatakan bahwa ia sudah berada dalam wilayah Papua Nugini.
"Mengapa Anda berlari?" tanya babi Papua Nugini.
"Terus terang saya khawatir pada tentara Indonesia. Mereka mengebiri semua laki-laki di sana," ujar babi Indonesia.
"Tapi anda 'kan bukan manusia. Anda kan cuma seekor babi hutan?"
"Justru itulah. Mereka mengebiri dulu baru bertanya kemudian," ujar babi Indonesia.