Pancaroba, Ribuan Ubur-ubur Serbu Perairan Pantai Probolinggo
Pergantian musim hujan ke kemarau (pancaroba) diwarnai dengan serbuan ribuan ubur-ubur di perairan Probolinggo. Sejak minggu lalu, hewan tidak bertulang belakang (avertebrata) itu memenuhi sejumlah pelabuhan di Probolinggo.
Mulai Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Pelabuhan Tanjung Tembaga, hingga Pelabuhan Duta Artha Bahari Nusantara (DABN) diserbu ribuan hewan berkelas Scyphozoa itu. Kemunculan ribuan ubur-ubur itu menjadi data tarik tersendiri bagi warga Probolinggo.
"Asyik bisa menyaksikan jelly fish atau ubur-ubur seperti di film Sponge Bob di pelabuhan Probolinggo," ujar Azam, 5 tahun, bocah asal Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Selasa sore, 14 Mei 2024.
Bocah yang duduk di bangku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu mengaku, senang bisa memegang hewan yang tubuhnya kenyal itu. Sementara sang ayah tampak memotret ribuan ubur-ubur di perairan PPP Mayangan.
Sejumlah warga yang biasa terapi kesehatan dengan cara berendam (Jawa: kumkum) di PPP Mayangan juga mengaku, tidak terganggu dengan kemunculan ribuan ubur-ubur. Mereka tampak berendam dan berenang di tengah "cendol" ribuan ubur-ubur itu.
"Saya sambil kumkum dan berenang berkali-kali memegang ubur-ubur, tidak apa-apa kok," kata Abdul Ghoni, 60 tahun, warga Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
Memang pihak pengelola PPP Mayangan sering mengingatkan agar warga tidak memegang atau bersentuhan dengan ubur-ubur. Sebab dikhawatirkan lendir ubur-ubur bisa mengakibat gatal pada kulit.
"Karena gak berbahaya, banyak pengunjung yang memegang ubur-ubur, bahkan ada yang membawanya pulang, entah dibuat apa," kata Gogon, panggilan akrab Abdul Ghoni.
Berdasarkan pengamatan, ubur-ubur di perairan Probolinggo warnanya beragam, ada yang bening, kebiruan, hingga bintik-bintik kecoklatan. Meski banyak warga yang beraktivitas di dekatnya, ubur-ubur ini tampak tenang, tidak berusaha menjauh.
Seperti diketahui, ubur-ubur biasa muncul di perairan utara Probolinggo pada masa pancaroba (pergantian) musim, dari penghujan ke kemarau. Hewan tersebut muncul di perairan pantai yang hangat dan banyak plankton sebagai makanannya.
Meski secara umum tidak berbahaya, lendir ubur-ubur jika mengenai kulit bisa menimbulkan alergi dan demam bagi sebagian orang.
Tubuh ubur-ubur berbentuk payung berumbai, dapat membuat gatal pada kulit bila tersentuh. Rongga pada tubuh kelompok ubur-ubur disebut gastrovaskuler.
Lubang besar tempat keluarnya air disebut osculum. Larva ubur-ubur disebut planula. Di seluruh perairan di dunia ini, tercatat ada sekitar 1.800 jenis ubur-ubur.
Jenis ubur-ubur yang paling berbahaya dari kelompok Cubozoa. Sengatan tentakelnya bisa menimbulkan kematian. Ubur-ubur yang paling mematikan dari kelompok ini adalah ubur-ubur Irukandji, yang ukurannya kecil. Ubur-ubur ini hidup di sekitar pantai Australia.
Advertisement