Panas Menyengat Surabaya Bukan Heat Wave? Penjelasan BMKG Juanda
Suhu di Surabaya terasa panas menyengat pada siang hari, di beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda sendiri menjelaskan sejumlah indikator suhu panas yang dirasakan, agar bisa disebut sebagai gelombang panas atau heat wave.
Dilansir dari laman BMKG Juanda, lembaga klimatologi itu menjelaskan fenomena yang termasuk sebagai gelombang panas. "Fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama lima hari atau lebih, secara berturut-turut," tulis BMKG, dilihat pada Senin 8 Mei 2023.
Selin itu, indikator lain adalah, bila suhu maksimum harian mencapai angka lima derajat di atas suhu maksimum rata-rata. Kondisi ini bisa dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, pun catatan suhu pada hari dan bulan yang sama di tahun-tahun sebelumnya.
Sementara, BMKG Juanda memprakirakan, suhu maksimum untuk Surabaya mencapai 34 derajat Celsius, pada Senin 8 Mei 2023, hari ini.
Gelombang Ultraviolet
Dalam utas yang sama, BMKG juga menjelaskan tentang gelombang ultraviolet. Gelombang yang dihasilkan sinar matahari ini memiliki dua jenis, yaitu UV A dan UB B.
BMKG sendiri membedakan tingkat paparan UV menjadi beberapa level, mengikuti potensi bahaya bila terpapar langsung. Dimulai dari indeks UV dengan risiko bahaya rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi, dan risiko ekstrem.
Paparan dengan UV berbahaya sebab berpotensi menyebabkan kerusakan kulit, penuaan dini, kanker kulit, hingga luka bakar juga pada mata. Pada level risiko ekstrem, paparan sinar matahari memiliki potensi bahaya ekstrem sehingga dapat merusak kulit dalam waktu singkat.
Advertisement