Panas Ekstrem Landa China, Ratusan Ternak Mati
Suhu panas ekstrem melanda sebagian wilayah China, sejak Maret hingga Juni. Ratusan ternak dikabarkan mati di wilayah Timur, beberapa hari terakhir akibat suhu panas dan listrik yang mati.
Suhu di China disebut mencapai titik lebih tinggi dibanding catatan yang ada. Suhu meningkat di beberapa hari terakhir. Beberapa kota seperti Yunnan dan Sichuan mencatat rekor suhu tertinggi, di atas 40 derajat Celsius.
Pada Rabu, sebanyak 578 stasiun cuaca di kota berbeda, melaporkan suhu tertinggi sepanjang tahun ini, menurut Badan Meteorologi China.
"Suhu ekstrem seperti kekeringan atau banjir, bisa mengganggu produksi makanan dan menyebabkan ketidakpastian atas suplai makanan dan minyak bumi," kata Sheng Xia, Kepala Analis Pertanian di Citic Securities, dilansir dari CNN.
Ia memperingatkan risiko ancaman stok makanan tahun ini, akibat Al Nino, fenomena alam di laut Pasific yang membawa udara lebih hangat, dibanding suhu rata-rata. El Nino diduga mampu meningkatkan suhu 1,5 derajat Celsius. "Di China, El Nino akan menyebabkan suhu tak menentu di Sungai Yangtze. Menyebabkan banjir di selatan dan kering di utara," lanjutnya.
Ratusan Ternak Mati
Dalam beberapa hari terakhir, dilaporkan pula ratusan hewan ternak mati akibat panas ekstrem.
Peternakan di Provinsi Jiangsu melaporkan ratusan babi mati, akibat listrik yang tiba-tiba padam saat malam hari. Tak mampu menyalakan kipas angin di suhu yang panas.
Suhu panas juga menyebut banyak ikan milk petani di Guangxi mati terpanggang suhu air yang meningkat. Bahkan harga kepala kelinci yang menjadi hidangan khas Sichuan, mengalami lonjakan akibat banyaknya kelinci yang mati.
Advertisement