Panas Menyengat, BMKG Sebut Suhu Capai 37 Derajat pada 17 April
Sebagian besar wilayah Indonesia mengalami suhu panas menyengat, setiap siang dalam beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut jika fenomena itu bukan gelombang panas.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, cuaca panas yang dialami Indonesia terpantau normal.
Hal itu didapat dari hasil pengamatan suhu yang dilakukan secara berkelanjutan. Suhu panas yang muncul, menurutnya diakibatkan siklus tahunan dari gerak semu matahari. Sehingga, potensi panas serupa bisa terulang setiap tahunnya.
Secara statistik, hasil pengamatan suhu mendapati lonjakan suhu maksimum hanya berlangsung pada 17 April 2023, mencapai 37,2 derajat Celsius.
"Suhu tinggi tersebut sudah turun dan kini suhu maksimum teramati berada dalam kisaran 34 hingga 36°Celcius di beberapa lokasi," katanya dilansir dari Kompas, Selasa 15 April 2023.
Rentang suhu itu, menurutnya masuk dalam fenomena normal di Indonesia. Pada April-Mei Juni, Jakarta misalnya, mengalami suhu maksimum seperti halnya pada Oktober-November.
Sehingga Dwikorita menegaskan, fenomena suhu panas yang muncul, bukanlah gelombang panas. Meski paparan indeks ultravioletnya juga harus diwaspadai.
BMKG membagi beberapa gelombang Uv setiap harinya. Mulai dari low hingga ekstrem. Masing-masing memiliki indeks Uv yang berbeda dengan risiko potensi bahaya yang juga berbeda. Semakin rendah indeks Uv semakin aman pula paparan Uvnya. Semakin tinggi hingga ekstrem, semakin tinggi pula risiko merusak kulit.
Indeks Uv rendah ada si pagi hari, sedangkan ekstrem umumnya ada pada pukul 12.00 hingga 15.00 WIB, sebelum kemudian kembali turun dan hilang pada malam hari.