Panahan Jatim Targetkan Pertahankan Gelar Juara Umum PON 2020
Tim Panahan Jawa Timur bertekad mempertahankan gelar juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua.
Sebelumnya, Jatim berhasil mengamankan gelar juara umum di PON XIX 2016 Jawa Barat dengan torehan enam medali emas, empat perak, dan empat perunggu.
Dalam PON ini, Jatim optimis karena masih diperkuat dua atlet yang baru saja membela Indonesia di Olimpiade 2020 Tokyo. Yakni Diananda Choirunisa dan Riau Ega Agatha.
Tak hanya dua atlet itu saja, pembinaan yang dilakukan begitu baik membuat banyak nama-nama atlet yang memiliki kualitas sangat baik untuk menunjang perolehan medali Jatim.
Selain itu, program pemusatan latihan daerah (Puslatda) Jatim yang berjalan selama empat tahun sudah berjalan baik dan sesuai program tim pelatih.
“Dalam PON Papua ini, kami ditarget enam emas oleh KONI Jatim. Kami membagi rata. Recurve target tiga atau empat emas. Nomor compound bisa satu medali emas. Satu emas lainnya dari ronde nasional,” kata Pelatih Kepala Panahan Jatim, Lilies Handayani, Selasa 28 September 2021.
Dalam PON ini, Riau Ega dan Diananda masih menjadi andalan utama. Ega bakal tampil di nomor recurve beregu putra bersama Irvaldi Putera dan Rahmat Panjianji. Sedangkan Diananda tampil di disiplin recurve beregu putri dengan Asyifa Nur Hainza dan Ika Yuliana.
Jatim juga menurunkan tiga atlet di nomor compound beregu putra. Mereka adalah Kuswantoro, Garrincha Didi Nugroho dan Yoke Rizaldi Akbar. Sementara skuad compound beregu putri akan diisi Della Adisty Handayani, Tiara Sakti Ramadhani, dan Yurike Nina Bonita.
Selama berada di Papua, Panahan Jatim sudah melakukan adaptasi di Arena Panahan Komplek Kampung Harapan, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Di sana, mereka beradaptasi dengan cuaca.
“Untuk saat ini angin tidak seberapa kencang. Tapi tidak tahu lagi pas pertandingan. Tapi karena venue-nya di kelilingi bukit, biasanya anginnya berputar. Artinya, bisa tiba-tiba ke kiri atau ke kanan. Suhunya juga tidak menentu. Sebenarnya panasnya tidak terlalu. Tapi posisi lapangan ada paving, sehingga panasnya memantul. Saya kira tidak ada masalah karena Surabaya juga panas,” pungkasnya.