PAN Tinggalkan Ikfina, Bulat Usung Gus Barra di Pilbup Mojokerto
Meski pemilihan kepala daerah (pilkada) masih 2 tahun lagi, namun Partai Amanat Nasional (PAN) sudah mendeklarasikan diri mengusung Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Ali Barra (Gus Barra) sebagai Calon Bupati pada Pilkada tahun 2024.
"Saat ini sudah diputuskan mengusung Gus Barra, kader PAN menghendaki Gus Barra menjadi Bupati tahun 2024. Hanya satu nama, sudah bulat," kata Ketua DPD PAN Kabupaten Mojokerto Mohamad Santoso, Kamis 30 Juni 2022.
PAN bertekad meninggalkan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati pada Pilbup tahun 2024. Tekad bulat kader DPD PAN tersebut lahir dari hasil rapat kerja daerah (Rakerda) 1 di aula salah satu hotel Jalan Gajah Mada, Mojosari, kemarin.
Sebelumnya, pada Pilbup Mojokerto tahun 2020, PAN menjadi salah satu partai pengusung pasangan Ikfina dan Gus Barra (Ikbar). Ikbar juga diusung Partai Demokrat, Partai NasDem, Partai Hanura, PKS dan partai Gerindra. Mereka menang telak dari pasangan Yoko Priyono - Choirun Nisa yang diusung Partai Golkar dan PPP, serta pasangan Pungkasiadi - Titik Masudah yang diusung PDIP, PKB dan PBB.
Berasal dari aspirasi para kader DPD PAN Kabupaten Mojokerto menjadi alasan memutuskan mengusung Gus Barra sebagai calon bupati pada Pilkada mendatang. Alasan para kader PAN ini adalah mempunyai kedekatan emosional dengan putra Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim itu.
"Karena kedekatan emosional, Gus Barra pantas dicalonkan sebagai Bupati, secara kapabilitas keilmuan dan juga karakter sebetulnya beliau cocok menjadi pemimpin Mojokerto," ujar Santoso.
Santoso berharap PAN harus bekerja lebih keras agar pada pemilu mendatang Partai PAN bisa meraih 10 kursi DPRD kabupaten pada Pileg Februari 2024 nanti sebagai syarat untuk dapat mengusung calon bupati. Sedangkan saat ini hanya memiliki 2 kursi di DPRD Kabupaten Mojokerto.
Saat ini PAN menyiapkan 35 bakal calon legislatif untuk bersaing di 5 daerah pemilihan (dapil) di Bumi Majapahit.
"Kami juga menyiapkan saksi TPS. Rekrutmen saksi sudah lebih dari 75 persen dari sekitar 3.221 TPS. Para saksi yang bertugas mengamankan perolehan suara kami di masing-masing TPS," jelas Santoso.
Jika target perolehan kursi itu tercapai, PAN berpeluang mengusung calon bupati sendiri pada Pilbup Mojokerto 2 tahun mendatang. Kalau hasil Pileg berkata lain, maka PAN bakal berkoalisi dengan partai lain.
Namun, sampai saat ini Santoso mengaku belum menjalin komunikasi dengan partai politik lain untuk menyamakan misi mengusung Gus Barra. Termasuk dengan partai di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang ada PPP dan Partai Golkar di dalamnya.
"Belum (mengomunikasikan niat PAN mengusung Gus Barra dengan KIB), kami kan saat ini menjalankan instruksi DPP untuk sosialisasi ke kader dan fokus di Pilpres. Kalau perolehan kursi Pileg 2024 kurang dari 20 persen, kami harus berkoalisi dengan partai yang lain," bebernya.
Tak hanya membahas politik tingkat daerah, Rakerda 1 DPD PAN Kabupaten Mojokerto juga membahas nama-nama kandidat calon presiden dan wakil presiden yang akan mereka usulkan ke DPP agar diusung pada Pilpres 2024. Nama-nama yang muncul antara lain Ketum PAN Zulkifli Hasan, KH Asep Saifuddin Chalim, Yeni Wahid, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Budi Gunawan, Andika Perkasa dan Khofifah.
"Kami juga memvoting, memberikan kesempatan kepada seluruh kader, menyerap aspirasi terkait Pilpres. Hasilnya Ganjar Pranowo sebagai capres dan Khofifah sebagai wakilnya," ujar Santoso.
Sementara itu, Gus Barra menghormati keputusan DPD PAN Kabupaten Mojokerto yang bertekad mengusung dirinya sebagai calon bupati pada Pilbup 2024. Menurut pria yang juga menjabat Ketua PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto ini, Pilkada masih terlalu dini untuk dibicarakan.
"Saya menghormati apa yang menjadi tekad PAN di 2024. Tapi kalau kita bicara 2024 untuk saat ini masih lama kelihatannya," tandasnya.