Pamit Pergi Bermain, Bocah di Jember Tewas di Area Perkebunan, Polisi: Kecelakaan Tunggal
Seorang bocah bernama Alvian Rahmadana, warga Desa Jatiroto, Kecamatan Sumberbaru, Jember ditemukan tewas di area Perkebunan Gunung Gambir Afdelling Jamintoro, Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Minggu, 16 Juni 2024 pukul 14.30 WIB.
Bocah 12 tahun itu diduga meninggal setelah mengalami kecelakaan tunggal. Kanitreskrim Polsek Sumberbaru Aiptu Susanto mengatakan, pada pukul 10.30 WIB, korban pamit pergi bermain kepada kakeknya. Korban tidak sendiri tetapi bertiga bersama Faris dan Ifan. Mereka pergi menaiki sepeda ontel bonceng tiga.
Pada pukul 14.00 WIB, seorang pencari rumput bernama Ismail, menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia. Korban tergeletak bersama dua orang rekannya. Sedangkan di dekat mereka terdapat sepeda ontel jenis BMX.
"Sepeda angin BMX yang berada di dekat korban dalam kondisi rusak. Setang kemudi dan garpu roda depan patah akibat kecelakaan," katanya, Minggu, 16 Juni 2024 malam.
Selanjutnya, Ismail melaporkan kejadian itu ke perangkat desa, lantas diteruskan ke Polsek Sumberbaru. Tak lama kemudian anggota Polsek Sumberbaru mendatangi TKP dan mengevakuasi korban ke puskesmas.
Berdasarkan pemeriksaan medis, ditemukan luka di dahi sebelah kanan, luka robek di belakang kepala korban bernama Alvian. Sementara Faris mengalami luka lecet dan nyeri dada, sedangkan Ifan mengalami lebam di pipi kanan.
Berdasarkan hasil olah TKP, polisi menduga korban terluka dan meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal. Hal itu terlihat dari kulit pohon karet yang berada dekat korban terkelupas usai ditabrak.
Lebih jauh Aiptu Susanto menjelaskan, korban mengalami kecelakaan tunggal setelah melintas di jalan menurun tajam. Sementara sepeda yang dinaiki korban melaju dengan cepat dan tidak dapat dikendalikan. Sebab, sepeda korban tidak dilengkapi rem depan maupun belakang.
Sepeda yang meluncur deras itu kemudian menabrak pohon karet yang ada di tepi jalan.
Atas kejadian itu, keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan menerima korban meninggal akibat kecelakaan tunggal. Selanjutnya jenazah korban diserahkan untuk dimakamkan.
"Kemungkinan korban tidak mengetahui bahwa di depannya ada turunan terjal. Apalagi sepeda korban tidak dilengkapi rem, baik depan maupun belakang," pungkasnya.