Ziarah ke Blitar, Hasto Pamit Mau Penelitian Pemikiran Soekarno
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kritianto berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Minggu, 7 Januari 2021. Ia secara khusus berziarah untuk memulai penelitian tentang pemikiran Presiden RI Pertama tersebut.
Hasto melakukan penelitian untik dosertasi program doktor yang diambil di Universitas Pertahanan Nasional Bogor. "Atas izin Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, saya ke sini untuk penelitian tentang pemikiran Bung Karno," katanya kepada Ngopibareng.id.
Ia berziarah ke makam Bung Karno didampingi tim peneliti, Walikota Terpilih Blitar Santosa dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Kusnadi. Setelah berziarah, Hasto makan siang bersama di kediaman walikota Blitar dan mengunjungi Candi Penataran.
Menurut Hasto, untuk kepentingan disertasinya, ia meneliti diskursus pemikiran geopolitik Soekarno dan relevansinya terhadap pertahanan negara. Ia tertarik dengan masalah ini karena pemikiran geopolitik Soekarno sangat relevan dengan kondisi sekarang.
Dalam pemikiranya, lanjut Hasto, Soekarno ingin membangun persaudaraan dunia. Pemikiran seperti ini relevan dengan adanya pola dan model penjajahan baru sekarang.
"Keinginan Soekarno, Indonesia menjadi tamansarinya dunia. Sehingga pemikiran geopolitik Soekarno menjadi inspirasi terhadap pembebasan negara terjajah untuk mendapatkan kemerdekaannya," jelasnya.
Pemikiran Soekarno itu diwujudkan dalam Konferensi Asia Afrika. Terinspirasi pemikiran tersebut, banyak negara Islam yang mendapatkan kemerdekaanya. Seperti Tunisa, Maroko, dan Aljazair. Mereka merdeka atas bantuan Indonesia.
Menurut Hasto, pemikiran geopolitik Soekarno itu tidak hanya bermakna bagi Indonesia sendiri. Tapi memicu kesadaran umat manusia di dunia dalam membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan.
Hasto yakin, dengan mengkaji pemikiran geopolitik Soekarno melalui pendekatan kebudayaan diharapkan bisa menghalau imperialisme gaya baru. Penjajahan baru yang dibangun melalui pembentukan persepsi sesuai dengan kepentingan para penjajah.