Pamit di Depan Para Kiai, Gus Ipul Nyatakan Miris Jelang Pilpres
H Saifullah Yusuf , selaku Wakil Gubernur Jawa Timur, menyampaikan pamit kepada para kiai dan ulama pesantren, untuk segera mengakhiri tugasnya di birokrasi pemerintahan. Hal itu diungkap Gus Ipul, panggilan akrabnya, karena selama ini merasa didukung penuh para kiai dalam menjalankan tugas-tugasnya di pemerintahan.
“Selama ini saya mendapat dukungan penuh dari para kiai dan ulama pesantren, baik tugas-tugas di pemerintahan sebagai Wakil Gubernur Jatim. Demikian pula, para kiai mendukung saya selama saya menjalankan karir politik saya,” tutur Gus Ipul.
Gus Ipul mengungkapkan hal itu, dalam sambutannya saat menghadiri acara Pelantikan PWNU Jawa Timur di Pesantren Mambaul Ma'arif, Denanyar, Jombang, Selasa 18 September.
“Menjalani tugas sebagai Wakil Gubernur Jatim selama dua periode tidaklah mudah. Tapi, berkat dukungan para kiai saya dapat menjalankan dengan baik,” kata Gus Ipul, yang menjalankan birokrasi selama dua periode, 2008-2013 dan 2013-2018, mendampingi Gubernur Jatim H Soekarwo.
“Saya tidak lagi di birokrasi. Tapi, sebagai bukti-bukti adanya kejanggalan saya akan menulis buku putih. Saya akan ungkap banyak hal, termasuk perilaku seseorang yang sebelumnya sudah berkomitmen dengan para kiai tapi kemudian mengambil jalan lain,” tutur Gus Ipul.
Pesta demokrasi Pemilihan Gubernur Jatim sudah selesai, dan “Saya tidak lagi di birokrasi. Tapi, sebagai bukti-bukti adanya kejanggalan saya akan menulis buku putih. Saya akan ungkap banyak hal, termasuk perilaku seseorang yang sebelumnya sudah berkomitmen dengan para kiai tapi kemudian mengambil jalan lain,” tutur Gus Ipul.
Gus Ipul juga mengaku gelisah dengan adanya pesta demokrasi yang dipenuhi ketegangan. Ia menginginkan adanya Pilgup dan Pileg tahun depan bisa berjalan dengan damai dan bahagia.
Pada kesempatan itu, Gus Ipul pun mengaku miris ketika menyaksikan video viral ceramah Ustadz Yahya Waloni yang menyerang bakal calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin dan Gubernur NTB TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).
" Saya jadi miris. Seorang ustaz bicaranya tidak terkontrol bahkan mengeluarkan kata-kata yang sungguh tidak mendidik," katanya.
Mantan Ketua GP Ansor dua periode ini mengatakan umat Muslim dididik untuk bisa mencari ilmu dengan meneladani Rasulullah SAW agar berlaku sopan dalam kehidupan sehari-hari.
"Akhlak itu menjadi sangat penting. Kita sudah terbiasa dengan perbedaan pendapat antar ulama, tidak hanya urusan yang kaitannya halal-haram, boleh tidak boleh, tapi juga perbedaan politik sejak Indonesia lahir," kata Gus Ipul.
Ia mengingatkan, perbedaan politik dalam Pilpres 2019 tidak berarti menjadi alasan menciptakan permusuhan. Dia berharap Yahya Waloni segera meminta maaf karena telah menyinggung tokoh seperti Ma'ruf Amin dan TGB.
"Kita semua bisa lihat rekam jejaknya. Kiai Ma'ruf jelas sebagai seorang ulama. Begitu juga TGB jelas jejaknya sebagai seorang ulama. Tapi saya belum tahu persis rekam jejak Ustaz Yahya Waloni ini," ujar Gus Ipul.
"Saya kira ustadz Yahya Waloni harus menghentikan dakwah seperti itu. Sebagai tokoh agama hendaknya bisa menjadi contoh. Ucapan yang salah punya dampak yang cukup luas termasuk bisa memicu kekerasan di tengah umat," kataq Gus Ipul tegas.
Dalam pantuan ngopibareng.id, Gus Ipul datang pada sore, dan langsung masuk ke salah satu rumah pengurus pesantren. Ia kemudian duduk di barisan paling barat, dekat tabir perempuan. Gus Ipul diberi waktu memberikan sambutan setelah Ketua PWNU terpilih, KH Marzuki Mustamar.
"Selamat Kiai Mutawakkil Alallah telah memberikan yang terbaik untuk Jawa Timur. Sebenarnya saya sudah beres-beres masa jabatan, tapi saya ditelepon KH Aqil Siroj dan Pak Halim Iskandar, DPRD Jawa Timur," kata Gus Ipul.
Gus Ipul mengaku kedatangannya ke acara pelantikan itu karena ditelepon para kiai. Bukan rekomendasi dari Gubernur Jatim, Soekarwo.
"Yang memberikan rekomendasi ke sini bukan Pak Gubernur, tapi rekomendasi PWNU,” ujar Gus Ipul.
“Gubernur tidak bisa datang. Maaf, karena bukan rekomendasi Pak Gubernur, berangkat sendiri karena hormat kepada para kiai," ujar Gus Ipul disambut tawa hadirin.
Sebelumnya, KH Anwar Manshur, Rais Syuriah PWNU Jatim dan KH Marzuki Mustamar, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, bersama jajaran PWNU Jatim, telah resmi dilantik. Sejumlah tokoh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), seperti KH Miftachul Akhyar (Wakil Rais PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Katib Am PBNU), KH Said Aqil Siroj (ketua Umum PBNU) dan Robikin Emhas. (adi)