Pameran Virtual Nawanata ISI Yogyakarta Resmi Ditutup
Mahasiswa seni murni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta resmi menutup pameran virtual What News. Acara ini ditandai dengan pengunggahan kata penutup di feed Instagram resmi @nawanata19.
Menurut jadwal, sebenarnya penutupan ini dilakukan pada Senin, 10 Agustus 2020. Namun, lantaran beberapa pertimbangan penutupan diundur pada Selasa, 11 Agustus 2020.
“Penutupan pameran online tidak perlu video, cukup dengan pengunggahan statement saja. Awalnya akan kami tutup pada 10 Agustus 2020, tetapi karena ada Zine yang baru saja dirilis akhirnya kami tunda. Hingga saat ini tercatat sudah sekitar 2000 audiens pameran virtual kami,” Kata Ilham Karim, Ketua Acara pameran What News, ISI Yogyakarta pada Selasa, 11 Agustus 2020.
Karim menyebut, kendati pameran sudah ditutup, audiens masih bisa mengakses website pameran hingga satu bulan ke depan. Keputusan ini diambil agar karya seni yang dihasilkan bisa terpajang lebih lama. Selain itu bisa menambah jumlah viewer.
Selama pameran ada sebanyak 69 karya yang terpajang secara daring. Karya ini terbagi dalam 7 sub tema zine sejak 27 Juli 2020 hingga 11 Agustus 2020. Seperti Rindu dan Keterbatasan, Akrab Lalu Lenyap, serta Tuntutan di Luar Kendali.
Sementara itu, selain pameran virtual terdapat acara lain yang mendukung. Mulai dari live music performance, essay seni, creative sharing, dan tantangan sketsa. Sehingga audiens juga bisa berpartisipasi sekaligus teredukasi akan seni.
“Selain pameran ada beberapa penampilan dari band bergenre alternative pop, saltic punk dan pop. Audiens juga berpartisipasi dalam tantangan sketsa, yang menang dapat hadiah dari ISI Jogja Merch. Penonton pun bisa belajar tentang proses seni salah satunya dari essay yang dibuat dosen ISI Andre Tanama dan Opung Farhan, Mahasiswa ISI,” ujarnya.
Nawanata 2019 juga memberikan giveaway gratis berupa kaos untuk audiens. Syaratnya pun cukup mudah, yaitu menulis komentar serta me-repost kegiatan Nawanata di Instagram story mereka.
Di sisi lain, dalam waktu dekat, Nawanata akan menggelar pameran secara offline. Kendati kondisi pandemi yang masih belum pasti, Karim berharap pandemi segera usai.
“Ke depannya kami menyiapkan pameran angkatan tapi dalam bentuk galeri. Kami harap pandemi sudah mereda. Meski pameran online kami ada kekurangan, saya pribadi senang karena bisa berproses bareng-bareng. Komunikasinya juga lebih baik dari pameran sebelumnya,” tutupnya.
Advertisement