Pameran Seni Rupa Manifesto, Hadirkan 108 Karya Perupa
Pameran Seni Rupa Kontemporer Indonesia Manifesto kembali digelar di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Manifesto kali ini hadir sebagai gelaran ke-8 dengan mengangkat tajuk Transposisi. Ada 108 karya perupa dalam pameran ini.
Masing-masing perupa menyuguhkan karya yang dipilih berdasarkan hasil seleksi kurasi dari 613 calon peserta yang mengajukan melalui undangan terbuka (open call).
Karya-karya tersebut berupa lukisan, grafis, drawing, mural, patung, instalasi, found object, kolase, kriya tekstil, fotografi, seni digital, video art, animasi, video mapping, dan virtual reality.
Pameran ini dikuratori oleh Rizki A. Zaelani, Suwarno Wisetrotomo, Citra Smara Dewi, dan Teguh Margono. Kurator Rizki mengatakan, karya-karya yang dipamerkan menunjukkan jenis dan karakter medium ekspresi yang beraneka. Bentuk dan ukuran karya-karyanya bervariasi. Juga ukuran maksimal dengan sifatnya yang ekspansif atau instalatif, atau ukuran minimal yang justru memilih karakter ekspresi yang lebih intim.
“Ada tiga catatan penting dalam watak medium ekspresi," kata Rizki di Galeri Nasional Jalan Merdeka Timur Gambir Jakarta Pusat Kamis 28 Juli 2022. Catatan pertama, adanya kecenderungan intensifikasi pengolahan medium-medium ekspresi yang bersifat konvensional (dari gambar, lukisan, atau patung).
Catatan kedua, adanya jenis eksplorasi dan perluasan karakter medium ekspresi dari gabungan berbagi material, objek, atau benda yang termanifestasikan sebagai kesatuan gagasan.
"Yang ketiga, adanya penggabungan atau interaksi antara medium karya yang bersifat aktual dengan karya digital yang bersifat virtual,” kata Rizki.
Transposisi sebagai tema kerja kurasi maupun judul pameran kali ini lebih dari sekadar undangan bagi para seniman untuk menentukan posisi dan peran kerja penciptaan seni mereka yang baru (atau sekadar “reposisi”).
Tema transposisi menganggap penting upaya pengetahuan dan kesadaran para seniman untuk terus memeriksa kamus gagasan serta tindakan penciptaan seni yang sebelumnya telah dikerjakan masing-masing seniman untuk menciptakan lokasi peran seni yang terbarukan.
“Pendek kata, pameran ini memanfaatkan gagasan ‘Transposisi sebagai kemungkinan cara untuk terus menemukan atau menciptakan bentuk-bentuk yang hidup dari ekspresi perkembangan seni rupa kontemporer Indonesia, kini dan masa kemudian,” ujar Rizki.
Sementara Kurator Citra menuturkan, berbagai dinamika, perubahan, peralihan, hingga ‘turbulensi’ dalam proses berkesenian para perupa menjadi pertaruhan pada pameran Manifesto Ke-8 kali ini.
“Sinergitas antara seni, sains, dan teknologi yang saling berkelindan dengan mengusung tema-tema masa lalu, masa kini, dan masa mendatang membawa imajinasi, persepsi, dan interpretasi publik tentang konsep kebangsaan melalui karya seni rupa kontemporer,” tutur Citra.
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto, berharap melalui pameran ini, diharapkan para perupa memiliki kepekaan yang tajam untuk membuat seni rupa memiliki posisi dan peran krusial yang mampu berkontribusi positif dalam kehidupan masyarakat dan mendorong kemajuan zaman.
Pameran Seni Rupa Kontemporer Indonesia Manifesto VIII: Transposisi terbuka untuk umum mulai 29 Juli hingga 26 Agustus 2022. Pameran ini digelar oleh Galeri Nasional Indonesia secara konsisten setiap dua tahun sekali.