Pameran Seni Dokter Aucky Hinting, Membuka Mata Masyarakat tentang Bayi Tabung
Selama ini, masyarakat hanya mengetahui menjadi seorang dokter adalah menjalankan profesi atau tugas untuk 'menyembuhkan' pasien-pasien yang datang berobat setiap waktu. Mereka pun juga harus bergelut dan mempelajari banyak hal, seperti biologi, anatomi, fisiologi, dan biokimia.
Namun, lain halnya dengan dokter sekaligus androlog atau ahli bayi tabung yang sudah lama malang melintang dalam dunia kedokteran Indonesia. Bahkan ia sempat menjadi perbincangan publik, karena metode bayi tabung ‘racikannya’ berhasil diterapkan pada pedangdut si goyang ngebor, Inul Daratista.
Androlog cum seniman ini adalah Aucky Hinting. Pria kelahiran Surabaya 7 Agustus 1953 ini kembali mengadakan pameran tunggal, yang menampilkan berbagai karya seni gubahannya.
Selain berprofesi sebagai dokter, Aucky Hinting merupakan sosok yang memiliki banyak kelebihan dan talenta. Ia juga dikenal sebagai ilmuwan yang mempublikasikan banyak artikel-artikel jurnal berindeks internasional tentang andrologi, pengajar di Fakultas Kedokteran UNAIR, penulis buku, dan juga sebagai seorang seniman.
Sejak tanggal 10-13 Oktober 2024, sejumlah karya seni goresan dr Aucky dipamerkan di RSIA Ferina, Jalan Irian Barat, Surabaya. Berbagai karya, seperti lukisan, kolase, instalasi hingga patung tersebut dipajang dalam rangka peresmian Aucky Hinting Art House (AHAH) dan ulang tahun RSIA Ferina ke-9.
Dokter Aucky menjelaskan, sistem reproduksi manusia adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dipelajari dan untuk mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh, harus dilakukan dengan teknologi yang bernama bayi tabung.
Ia juga menerangkan, seluruh karya seni yang diciptakannya dan dipajang tersebut adalah untuk menggambarkan proses bayi tabung yang luar biasa rumitnya itu. Bagaimana karya-karya tersebut berusah membuka mata mereka yang awam ataupun yang berpendidikan mengenai setiap proses dan langkah untuk bisa mengandung jabang bayi melalui bayi tabung.
Ruangan pameran yang terletak pada lantai 4 RSIA Ferina tersebut dipenuhi dengan lukisan-lukisan goresan tinta dr Aucky yang mengisahkan proses-proses itu. Tak ketinggalan, ada pula sejumlah karya yang menggunakan printilan-printilan dari berbagai alat dan fasilitas medis.
Lewat berbagai karya yang ditampilkan, Dokter Aucky mengatakan, pada proses reproduksi manusia, spermatozoa dikeluarkan berjuta-juta untuk membuahi satu sel telur, dan yang berhasil membuahi adalah yang terbaik.
Spermatozoa itu terbuat dari bahan sel, didorong, bergerak, dan dibantu otot dan enzim, mengalami kapasitasi dan hiperaktivasi, dan ditaruh di dalam larutan yang sesuai, bergerak berdasarkan bahan dan suhu kimia.
"Bahwa semua orang, kita ini adalah pemenang sebetulnya dari ratusan juta sperma yang dikeluarkan, dibuahi sel telur, dan berhasil dilahirkan. Jadi kita ini adalah superstar, orang tua yang melahirkan anak itu menganggap anaknya adalah sesuatu yang memenangkan. Kita juga bisa melihat dan menyadari betapa kecilnya kita ini. Kalau ada sesuatu yang menghalangi, kita harus melakukan sesuatu yang besar, salah satunya adalah lewat bayi tabung itu," ungkapnya.
Mengenai inspirasi yang membuat ia semangat untuk menjadi seniman, Dokter Aucky bercerita bahwa ia sudah menggandrungi karya-karya seni saat ia mengambil spesialis assisted reproductive technology (ART) di Gent, Belgia pada tahun 1986-1989. Saat itu, ia aktif untuk mengunjungi sejumlah museum di berbagai penjuru Benua Biru
"Saya melihat goresan goresan itu sangat bagus dan goresan-goresan itu menyentuh hati saya. Sejak saya pulang dari Belgia, saya sudah mengikuti orang-orang melukis kemudian tahun 2007 saya ingin mengoleksi tapi sama pelukisnya tidak dijual. Akhirnya saya coba bisa enggak saya ngelukis. Jadi tidak punya keahlian apa-apa, mencoba melukis-melukis akhirnya ya jadi," ungkapnya.
Dokter Aucky juga menceritakan bagaimana sejumlah karya seni tersebut dapat dihasilkannya di sela-sela kesibukannya sebagai dokter, ilmuwan, dan pengajar di FK UNAIR. Untuk membagi waktu di tengah jadwal praktik selama empat kali dalam seminggu bukan perkara yang mudah menurutnya.
Aktivitas melukis tidak bisa dilakukan secara terus-menerus dan rutin setiap harinya. Salah satu lukisan berjudul 'Formula Sperm', dengan ukuran panjang 3 meter dan lebar 6 meter tersebut baru dapat diselesaikan setelah menempuh waktu tiga tahun lamanya.
"Nomor satu, idenya itu banyak tapi melaksanakannya itu susah. Jadi saya melaksanakannya harus cari waktu karena harus praktek empat kali seminggu. Untuk mengerjakan patung-patung ini saya juga tidak sendirian. Saya yang punya idenya dan pematung sebagai sebagai artisan saya. Saya juga dibantu banyak orang, karyawan, driver, dan lainnya," paparnya.
Dengan berbagai karya seni yang menampilkan proses reproduksi manusia melalui bayi tabung yang dilukiskannya, Dokter Aucky berharap dapat menyadarkan segenap insan bahwa mereka adalah "pembalap nomor satu", dilahirkan sebagai orang nomor satu.
"Kita ingin mengekspresikan dan ekspresi kita itu dilihat oleh masyarakat diketahui oleh masyarakat, sehingga menggugah mereka untuk tahu karya-karya seni," pungkasnya.
Untuk diketahui, karya-karya seni ciptaan dr Aucky Hinting bisa dikunjungi oleh masyarakat umum di RSIA Ferina Surabaya, Jalan Irian Barat, Surabaya, setiap Rabu dan Jumat hingga akhir tahun 2024.
Advertisement