Pameran Lukisan Abstrak Karya Dua Sarjana Senirupa
Dua sarjana senirupa berpameran bersama di Galeri Merah Putih, Komplek Balai Pemuda Surabaya. Satu adalah Yoyok Wibowo, alumni Senirupa STKW (Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta), dan satunya adalah H.Nur Cholis, lulusan Jurusan Senirupa Unesa. Kedua menampilkan genre seni lukis yang sama; abstrak.
Lukisan abstrak tidak berarti lebih mudah dibanding genre lain, misalnya realis. Banyak orang yang begitu terjun ke dunia lukis, langsung dia melukis abstrak. Kenapa? Karena dia menganggap abstrak lebih gampang. Tidak perlu menampilkan obyek secara detil, dan tidak perlu pula memerlukan kemampuan teknis yang prima.
Anggapan demikian tentu saja salah besar. Karena justru ketika seorang pelukis menjatuhkan pilihan untuk melukis abstrak, berarti dia telah melakukan perjalanan yang jauh. “Proses yang ditempuh kedua pelukis ini sudah jauh dan lama, melalui pergumulan-pergumulan sehingga ketika keduanya melukis abstrak, maka lukisan itu sebagai aplikasi dari proses perjalanan panjang mereka. Untuk melukis abstrak diperlukan proses yang cukup lama,” kata Agus Koechink ketika memberi sambutan pada upacara pembukaan pameran bertajuk ‘Heart Piece Art’ hari Minggu sore, di depan Galeri Merah Putih.
Pada pameran berdua ini, Yoyok Wibowo menampilkan 14 karya, sedang Nur Cholis 9 karya. Ukuran karya-karya keduanya tidak terlalu besar, bahkan banyak yang kecil, sehingga penataannya membuat ruang galeri yang memang kecil tidak terlalu nampak sumpek. Ukuran tidak terlalu mendominasi ruang, tetapi tertata rapi, sehingga pengunjung bisa menikmati karya satu demi satu tanpa merasa tertekan.
Meskipun sama-sama menghadirkan karya abstrak, tetapi nampak jelas adanya perbedaan dalam teknik. Yoyok menggunakan teknik sapuan kwas besar, sedangkan Nur Cholis memakai teknik yang lebih agak detil, pada beberapa karya bahkan memunculkan bentuk-bentuk yang samar. Abstrak keduanya terbilang matang. Pameran di Galeri Merah Putih ini berlangsung hingga 6 September mendatang.