Pameran Guyub UB Ceritakan Carut-Marut Bangsa Indonesia
Mahasiswa Himaprodi Seni Murni dan Desain Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) mengadakan pameran "Fine Art Festival" yang bertema "Guyub" dari tanggal 10 November sampai 16 November 2019.
Nur Salma Yola Anggita, Ketua Pelaksana Acara mengatakan, tema Guyub diambil karena pameran ini mengangkat kisah karut marut persoalan kehidupan yang ada di dalam bangsa Indonesia, dan Guyub sebagai respons yang diusung perupa sekaligus peserta dalam pameran ini.
"Kami mengambil tema Guyub untuk mengangkat tentang carut-marut persoalan kehidupan bangsa Indonesia, tentang konflik-konflik yang ada, kayak suku dan agama,” terangnya pada Senin 11 November 2019.
Dari tema tersebut, Yola berharap masyarakat Indonesia bisa lebih reflektif terhadap konflik-konflik yang telah terjadi. Sehingga dapat mengambil pelajaran agar hal serupa tak terjadi lagi.
Pameran ini diadakan di FIB UB Gedung A Jalan Veteran, kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Ketika memasuki ruang pameran, pengunjung akan disuguhi karya-karya seni berupa lukisan 2D, 3D dan instalasi seni lainnya.
Karya-karya seni tersebut dipadupadankan dengan cahaya remang dari lampu bohlam warna kuning yang dipasang.
Selain itu, lukisan-lukisan yang dipajang di sini juga ditata rapat antar satu lukisan dengan yang lain, sehingga membentuk sebuah background foto.
Sedangkan untuk instalasi seni yang ada dalam pameran ini ada 6 karya, semua dipajang dengan jarak yang jauh antara yang satu dengan yang lain agar pengunjung dapat lebih leluasa memperhatikan karya instalasi seni tersebut.
Karya yang dipajang dalam pameran ini ada 100 karya dari 80 seniman, untuk masuk ke pameran Guyub ini tidak dipungut biaya.
Selain Fine Art Festival, sebelumnya FIB UB juga menggelar pameran Artefak Temu Mata 2019 pada 5 November sampai 8 November 2019 lalu, yang mengangkat tema Baruna Parahita, diambil dari bahasa Sansekerta. Baruna artinya melingkupi, sedangkan Parahita memiliki makna kesejahteraan bersama orang lain.
Ketua Pelaksana Temu Mata 2019, Lutfia Indah, mengatakan, tema Baruna Parahita merupakan gambaran bagaimana kebaikan dan persatuan tercipta karena mendahulukan kepentingan orang lain.
Advertisement