Pameran Bersama ‘Spirit of Java’ dari Jogja
Pandemi adalah musibah. Tapi bagi seniman, atau tepatnya bagi pelukis, pandemi bisa juga dianggap sebagai hikmah. Ketika kehidupan di luar menjadi absurd, rasa yang tertangkap ditarik ke dalam menjadi energi. Energi diubah menjadi sebuah karya. Karya-karya terus dilahirkan. Kalau hanya WFH (work from home), pelukis sudah menerapkannya sejak dahulu, jauh sebelum pandemi.
Lima orang pelukis Yogyakarya, ‘meledakkan’ karya-karya mereka yang lahir di musim aneh ini. Seperti terbukanya pintu air, mulai besok, 19 hingga 23 Juni 2021, karya-karya kelima pelukis itu memenuhi Jogja Gallery, Jl. Pekapalan No.7 Gondomanan, Yogyakarta. Kelima pelukis itu masing-masing adalah Rudy Mardijanto, Ledek Sukadi , Nur Hidayat. Sumadi Etnikjawa, dan Sigit Handari.
Spirit of Java II, tajuk dari pameran berlima ini, menyiratkan semangat untuk mengembalikan power yang sempat hilang akibat gilasan roda jaman. Tidak gampang memang, tapi harus terus digelorakan.
Kelima pelukis ini sejak 2019 membentuk kelompok kecil bernama GeRak (Gegayuhan Marang Kebecikan). Keinginan berbuat kebaikan. Pameran yang dimulai besok itu adalah kedua kalinya mereka gelar, setelah yang pertama diadakan di Madiun, Jatim, November tahun lalu.
Kelima pelukis tersebut, masing-masing adalah:
Rudy Mardijanto: Lahir di Blora, Jateng, 21 November 1967. Alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Sudah tiga kali pameran tunggal, dan sering kali pameran bersama. Karyanya pernah jadi finalis Philip Morris Art Award tahun 2001.
Ledek Sukadi: Lahir di Wonogiri, Jawa Tengah 19 Oktober 1969. Alumni Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta. Lima kali berpameran tunggal dan beberapa kali pameran bersama. Empat kali memperoleh penghargaan, masing-masing Pemenang Gelar Lukis Akbar di Candi Borobudur (1994), Pemenang Gelar 1000 Pelukis PT Humpus Jakarta (1993), Pemenang Medali Emas dari Pemerintah Kota Kyoto Jepang dan Penghargaan Pratito Adi Karya Seni Lukis Terbaik, keduanya tahun 1992.
Nur Hidayat: Alumni Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Sumadi Etnikjawa: Lahir di Wonogiri, Jawa Tengah 14 Januari 1971. Alamat rumah merangkap studio di Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Alumni Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta. Enam kali barpameran tunggal, masing-masing Pemeran Tunggal di Shao Gallery, Grand City Surabaya (2015), Pameran Tunggal di Studio Etnik Jawa Yogyakarta (2008), Pameran Tunggal di Studio Etnik Jawa Yogyakarta (2006), Pameran Tunggal Ini Baru Jogja di Gallery Millenium Jakarta (2003), Pameran Tunggal di Novotel Hotel Yogyakarta (2001) dan Pameran tunggal Etnik Jawa di Grand Mahakam Gotel Jakarta (1998).
Sigit Handari: Lahir di Yogyakarta 1 Januari 1976. Alumni Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta (1992) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta (1996). Tiga kali pameran tunggal, masing-masing Sengguh Tan Mingkuh di Tembi Rumah Budaya Yogyakarta (2021), Mboyong di Gallery Seminyak Bali (2013) dan Menuai Berkah di Balai kota Sragen, Jateng (2011). Pelukis ini sudah beberapa kali pula ikut pameran bersama. (nis)