Pamer Sedekah di Medsos, Termasuk Sombong dan Membanggakan Diri
Yang ahli puasa, jangan menganggap yang tidak puasa itu banyak dosa. Yang ahli sedekah, jangan meremehkan yang belum bisa bersedekah. Apalagi, aksi sedekah yang kemudian disiarkan (publish) di media sosial (Medsos).
Yang ahli tahajjud, jangan meremehkan yang terlelap tidur dimalam hari. Yang rajin berjamaah ke masjid, jangan menganggap rendah orang yang belum berjamaah ke masjid.
Yang selalu menundukkan pandangan, jangan melihat orang yang mengumbar matanya pasti masuk Neraka.
Yang sudah menutup aurat dengan rapat, jangan anggap hina yang masih mengumbar aurat. Yang ahli ibadah, jangan menganggap hina para ahli maksiat.
Imam Malik Radhiyallahu anh berpesan: "Allah telah membagi amalan seseorang seperti Allah membagi rizki seseorang. "
Merendah di Hadapan Allah Ta'ala
Bisa jadi orang-orang yang kita anggap rendah, bisa jadi mereka lebih mulia dihadapan Allah daripada kita.
Bisa jadi orang-orang yang kita anggap hina, mereka punya amalan andalan yang diterima oleh Allah SWT.
Bisa jadi mereka yang bermaksiat, suatu saat bertaubat dan amalanya jauh lebih dahsyat.
Bisa jadi ahli maksiat, mati dalam Husnul Khatimah saat sedetik bertaubat, dan sangat mungkin ahli ibadah, mati dalam Su'ul Khatimah saat sedetik berbuat maksiat.
Dan bisa jadi amalan-amalan yang menurut kita dahsyat yang selalu kita kerjakan, justru ditolak Allah karena sifat sombong dan membanggakan diri yang kita miliki.
Apa balasan orang sombong?
Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan meskipun sebesar biji sawi". (HR Muslim No 9)
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu : bertaqwa kepada Allah, tawadhu' rendah hati, terhindar dari sifat sombong dan membanggakan diri sendiri. Aamiin....!!!"
Demikian tausiyah pagi bersama Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.
Advertisement