Palestina vs Israel Makin Membara 120 Tentara AS Dievakuasi Paksa
Amerika Serikat menarik personel militer dan sipilnya dari Israel menyusul peningkatan kekerasan baru-baru ini antara faksi Palestina dan Tel Aviv. Demikian menurut seorang pejabat Pentagon pada Kamis 13 Mei 2021.
Diyakini AS telah mengirimkan lebih dari 100 personel di Israel menjelang latihan militer bersama dengan Israel.
Pejabat Pentagon mengatakan evakuasi paksa itu karena meningkatnya pertempuran yang telah mengguncang wilayah itu sejak pekan lalu antara militan Palestina dan pasukan Israel.
120 Personel Departemen Pertahanan AS Dievakuasi
"Kekhawatiran tumbuh atas kurangnya penerbangan komersial dari Israel karena beberapa maskapai penerbangan Amerika dan Eropa menghentikan penerbangan mereka ke Israel". Demikian dilansir dari Al Arabiya News, Jumat 14 Mei 2021.
Pejabat itu mengatakan mereka yang dievakuasi dari Israel kembali ke pangkalan di Jerman.
Kamis malam, Sekretaris Pers Pentagon John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa sekitar 120 personel Departemen Pertahanan diterbangkan keluar dari Israel dengan pesawat militer C-17. Mereka dijadwalkan menyelesaikan latihan bersama mereka dan meninggalkan negara itu akhir pekan ini, katanya.
Pertemuan DK-PBB Diblokir AS
Sementara itu, Amerika Serikat memblokir pertemuan publik Dewan Keamanan PBB yang dijadwalkan berlangsung pada hari Jumat 14 Mei 2021 untuk membahas dan mengeluarkan pernyataan mengenai meningkatnya kekerasan antara Israel dan Palestina.
Sebelumnya, AS setuju untuk mengadakan pertemuan DK PBB tersebut pada hari Minggu 16 Mei 2021. Demikian menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Beberapa hari setelah keberatan soal pernyataan yang akan dikeluarkan atas nama Dewan Keamanan, AS kembali bergerak untuk mencegah pertemuan yang diusulkan Tunisia, Norwegia dan China.
China, yang memimpin Dewan Keamanan PBB untuk Mei, kemudian mengumumkan bahwa tidak akan ada pertemuan pada hari Jumat 14 Mei 2021 tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti dikutip dari Al Arabiya News.
Tetapi sumber diplomatik mengatakan kepada AFP Kamis malam bahwa pertemuan itu akan diadakan pada hari Minggu setelah AS mundur dari penentangannya.
Sumber yang mengetahui bagaimana pendekatan AS terhadap isu ini mengatakan Washington meyakini bahwa pertemuan tidak akan membantu kekerasan yang sedang berlangsung.
"AS harus menghentikan Dewan mengeluarkan pernyataan apa pun," karena secara luas diperkirakan pertemuan negara-negara anggota ini akan menghasilkan "pernyataan yang menampar Israel," kata satu sumber kepada Al Arabiya English.