Palestina Akhirnya Menerima Vaksin Covid
Palestina akhirnya menerima vaksin pertama yang berasal dari skema COVAX, dan merencanakan vaksinasi pertama pada Minggu nanti. Sebanyak 38 ribu dosis vaksin Pfizer Biontech segera didistribusikan, sedangkan 24 ribu vaksin AstraZeneca akan disimpan hingga ada rekomendasi terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Vaksin yang dikirimkan ke Tel Aviv itu berasal dari aliansi vaksin GAVI. Aliansi puluhan negara yang bertujuan menjamin akses yang setara terhadap vaksin, bagi seluruh negara di dunia. Pengiriman berikutnya diharapkan akan tiba pada beberapa bulan ke depan.
Otoritas Palestina berharap vaksinasi dari fasilitas COVAX mampu menjangkau 20 persen dari populasi. Pekerjaa di bidang kesehatan, pasien kanker dan ginjal, serta kelompok lanjut usia di atas 75 tahun, akan menjadi kelompok prioritas penerima vaksin.
Petugas PBB di kantor Koordinator Perdamaian di Timur Tengah mengatakan, "Vaksin akan menjadi hal penting dalam memerangi Covid-19 sekaligus untuk memulihkan kondisi ekonomi," dilansir dari Al Jazeera, Rabu 17 Maret 2021.
Sebelumnya, 90 ribu dari 120 ribu warga Palestina yang bekerja sebagai buruh di Israel telah menerima vaksin dari negara tersebut. Israel sendiri dikenal sebagai pionir dalam vaksinasi.
Sementara, berdasarkan perjanjian Oslo, pejabat Israel menyebut jika Kementerian Kesehatan Palestina bertanggungjawab atas vaksinasi penduduknya.
Namun, para kritikus berpendapat jika Israel menjalankan "vaksinasi berdasarkan ras", lantaran mendahulukan warga mereka dan mengabaikan warga Palestina. Mereka menyebut jika Israel seharusnya bertanggungjawab atas vaksinasi warga Palestina, yang secara politik dan ekonomi berada di bawah kekuasaanya. (Alj)