Pakuwon Group Antisipasi Pengunjung Membeludak, Siapkan SOP Ketat
Membeludaknya pengunjung mal di berbagai daerah di Jawa Timur saat membeli kebutuhan Lebaran, Pakuwon Group siap mengantisipasi hal tersebut di jaringan mal miliknya.
Pakuwon Group akan menerapkan protokol kesehatan pencegah Covid-19, utamanya menjelang hari raya Idhul Fitri.
"Kita sudah terapkan protokol pencegahan Covid-19 di mal milik Pakuwon Group di Surabaya. Ada Royal Plaza, Tunjungan Plaza, Pakuwon Mal hingga Pakuwon Trade Center (PTC)," kata Direktur Marketing Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi di Surabaya, Kamis 21 Mei 2020.
Sutandi menjelaskan, pasca viral video antrean pengunjung di Matahari Store, Pakuwon Mal beberapa hari lalu, pihaknya telah mengevaluasi hal tersebut. Antrean itu dikarenakan pemeriksaan yang ketat.
Kondisi semakin diperparah karena pengunjung berdesakan mengabaikan physical distancing. "Pihak pakuwon menerapkan protokol yang ketat untuk masuk mal, salah satunya dengan membuka satu pintu sehingga terjadi penumpukan antrean," jelas Sutandi.
Pihak mal sudah melakukan evaluasi. Hasilnya, ada kebijakan mal untuk membuka 3 pintu agar tidak terjadi antrean pengunjung yang membeludak. "Jadi memang ada mis-koordinasi juga dari tenant (penyewa)," ujar Sutandi.
Selain itu, pihak mal juga telah mempersiapkan keamanan ekstra seperti pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal scanner, wajib masuk bilik disinfektan juga wajib memakai masker.
"Bila ada pengunjung yang tidak membawa masker dilarang memasuki mal," tegasnya.
H-3 Lebaran, lanjut Sutandi, ada potensi lonjakan pengunjung. Pihaknya telah mengantisipasi mulai hari ini, Kamis 21 Mei 2020 hingga Minggu 24 Mei mendatang. Caranya, mal akan menerjunkan semua sekuriti. Mereka akan mengawasi secara ketat kedatangan pengunjung di toko-toko yang berpotensi terjadi kerumunan.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur ini mencontohkan semisal ada toko yang berukuran 100 meter. Maka hanya boleh diisi 25 pengunjung yang saling menjaga jarak.
"Pastinya kita tetap waspada bahkan sampai Lebaran, karena larangan mudik juga berpotensi banyak warga mengunjungi mal," tegasnya.
Meski begitu, di tengah pandemi COVID-19 serta aturan PSBB Surabaya Raya, Sutandi memprediksi pengunjung mal tidak akan membeludak seperti waktu normal. Selama Covid-19, pengunjung di mal jaringan Pakuwon Group hanya sekitar 20 persen dari keadaan normal.
"Bisa lihat sendiri bagaimana keadaan di mal sepi. Mereka yang di mal sudah tidak ada yang tujuannya jalan-jalan, mereka membeli kebutuhan sandang dan pangan langsung pulang," ujar Sutandi.
Sutandi menambahkan, pihaknya selama ini membuka mal bukan semata untuk mencari keuntungan. Melainkan sisi kemanusiaan karena ada ribuan pegawai yang bekerja di mal.
"Katakanlah TP, ada sekitar 5.000 pegawai. Kalau mal tutup, mereka akan dirumahkan, apa tidak kasihan? Mereka nanti tidak dapat penghasilan. Jujur saja membuka mal saat ini kami merugi, tapi karena kemanusiaan kita tetap buka," pungkasnya.