Pakistan Tuduh India Rencanakan Serangan Militer ke Wilayahnya
Tensi tinggi menyelimuti hubungan yang sedang buruk antara negara Pakistan dan India. Sudah tiga kali terjadi ketegangan antara kedua negara pada tahun ini.
Awal mula saat pasukan militan Pakistan menembak mati puluhan tentara India di wilayah Kashmir yang dikendalikan oleh India.
Kejadian itu langsung direspons oleh India dengan melakukan serangan udara di Kamp latihan tentara Pakistan.
Tak mau kalah, Pakistan menembak jatuh Pesawat Jet India di wilayah Kashmir lainnya yang dikuasai oleh Pakistan dan menahan pilot pesawat tersebut.
Kini, hubungan itu diperburuk dengan komentar Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mehmood Qureshi, pada hari Minggu 7 April 2019 waktu setempat, yang menyebut India akan melancarkan perang dengan negaranya.
"Kami mendapat informasi dari intelejen kami bahwa India akan melakukan serangan ke negara kami (Pakistan), serangan itu akan terjadi antara tanggal 16 dan 20 April tahun ini," ujar Qureshi dilansir dari BBC.
Menurut Qureshi, kata-kata yang ia keluarkan bukan tanpa dasar, menurutnya, serangan yang akan dilakukan oleh India merupakan salah satu cara menekan Pakistan dalam hubungan diplomatik kedua negara.
Namun kata-kata Qureshi dibantah langsung oleh Pemerintah India. melalui juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri India, Raveesh Kumar, India mengatakan bahwa apa yang diucapkan oleh Menteri Luar Negeri Pakistan adalah bohong.
"India dengan tegas menolak kata-kata yang diucapkan oleh Menteri Luar Negeri Pakistan itu. menurut kami kalimat yang ia ucapkan malah memperkeruh hubungan, menimbulkan perpecahan, dan mencambuk sejarah perang di daerah tersebut (Kashmir)," ujar Kumar.
Menurut pemerintah India, yang dikatakan oleh Menlu Pakistan hanya sebuah gimmick public semata. namun gimmick public tersebut dianggap oleh Pemerintah India merupakan seruan kepada teroris Pakistan untuk melakukan teror di wilayah India.
Seperti diketahui, daerah Kashmir terbagi menjadi dua wilayah, yang dikendalikan oleh dua negara, yakni India dan Pakistan. Kedua negara mengklaim kepemilikan wilayah Kashmir yang mayoritas beragama Islam.