TNI Manunggal Membangun Desa Konsep Bagus
Tuban: Gubernur Jawa Timur Soekarwo menilai kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan konsep bagus, karena mempertemukan dan mendekatkan hubungan yang harmonis antara TNI dan rakyat.
"TMMD merupakan perwujudan filosofi gotong royong masyarakat Jatim, yakni membangun bersama-sama," ujarnya saat menjadi inspektur upacara dan sekaligus membuka TMMD ke 98 tahun 2017 di lapangan Ds Sumber Agung Kab. Tuban (5/4).
Ia menjelaskan, dengan TMMD ini masyarakat yang kurang mampu dan berada di pelosok menjadi sangat terbantu karena memperoleh bantuan pemerintah dan TNI.
Dalam kegiatan TMMD di Ds. Sumber Agung Tuban ini, Pemprov. Jatim memberikan dukungan dana sebesar Rp. 150 juta. Sementara itu, Pemkab. Tuban sebesar Rp. 700 juta, dan CSR Bank Jatim sebesar Rp. 150 juta.
Hal ini akan berlangsung pada tanggal 5 April sampai 14 Mei ini. Diantaranya, pembuatan jalan sepanjang 1.380 selebar 0,5 meter, tembok penahan tanah 10 meter selebar 2,8 meter, gorong-gorong, box jembatan selebar 3,6 meter x 4,2 meter, serta rehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak 10 unit dan MCK umum sebanyak 2 unit.
Pakde Karwo mengatakan, TMMD merupakan program kelanjutan dari program ABRI Masuk Desa atau AMD, yang dimulai sejak tahun 1980. Dalam kegiatan ini perlunya semua kalangan untuk terus menjaga suasana yang harmonis dan guyub rukun, seperti filosofi TMMD ini.
“Jangan pernah membangun budaya tanding, tetapi budaya harmoni dan guyub rukun," pintanya. Konflik wilayah dan kerukunan harus dirubah menjadi harmoni kerukunan bagi semuanya.
TMMD selama ini dilaksanakan dua kali setiap tahunnya. Selanjutnya, menjadi tiga kali, sesuai surat edaran Mendagri 16 Januari 2017 yang berisi himbauan kepada kepala daerah seluruh Indonesia agar melaksanakan TMMD sebanyak 3 kali. Menurut Pakde Karwo, hal tersebut berarti pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah bersama TNI untuk lebih cepat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. (don)