Batik Jatim Harus Murah tapi Berkualitas, Kata Pak De Karwo
Surabaya: Gubernur Jawa Timur Soekarwo menuturkan, dalam dunia industri kualitas baik harga murah, itu dapat meningkatkan penjualan, terutama pada batik di Jatim. Pasalnya saat ini, batik di Jatim sendiri masih terbilang mahal, sebut saja kompetitor di luar provinsi yakni pekalongan, jauh kebih murah.
"Saya meminta kepada Kadin beserta pemerintah, untuk membantu mensejajarkan harga, dengan seperti itu maka komprtisinya juga akan baik," terang Pakde Karwo saat membuka Pameran Batik dan Bordir di Grand City, Surabaya, Rabu (10/5).
Pakde juga menjelaskan, bahwa pemerintah akan membantu suku bunga yang mencapai 6 persen. Dengan demikian maka akan mampu menurunkan ongkos produksi mereka.
Tak hanya itu, pemerintah juga siap membantu dalam promosi dan pemasaran batik. "Pembiayaan dan pasar kami siap bantu, asal kualitas baik, distribusi cepat dan produk yang dihasilkan juga baik," ujarnya.
Pakde Karwo juga menyebutkan penjualan Jatim antar provinsi surplus Rp 45 triluun dalam kuartal I. Dibandingkan Kuartal I tahun lalu hanya sekitar Rp 23 triliun. Sementara itu, produk domestik regional bruto (PDRB) diharapkan bisa menyentuh Rp 2.030 triliun. "Tahun lalu, PDRB Jatim 1.800 triliun. Untuk tahun ini pendapatan per kapita, Jatim targetkan mendapatkan USD 3.900," terangnya.
Terlepas dari itu, Pameran Batik Bording dan Aksesoris Fair ini didukung oleh Pemprov Jatim, Asosiasi Pengrajin Batik Jawa Timur, Persatuan Pengusaha Bordir Jawa Timur, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, Kementerian BUMN, Kemetedian Koperasi dan ULM Kamar Dagang dan Industri Jatim dan Indonesia Exhbition Companies Association (IECA). (hrs)
Advertisement