Pakde Karwo Inginkan Jepang Bangun Pabrik Mobil di Jatim
Surabaya: Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan penawaran kepada Jepang untuk membangun pabrik mobil di Jatim. Tawaran itu disampaikan Pakde Karwo, saat menerima Konjen Jepang Masaki Tani, di Ruang Kerja Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan 110 Surabaya, Selasa (6/6).
Pakde menilai, prospektus ekonomi Jatim sangat cerah. Dari sisi investor, pembangunan pabrik di Jatim juga akan mengurangi ongkos distribusi sehingga dapat menekan harga jual. Sehingga diharapkan produk lebih laris.
Ia memaparkan cerahnya prosepktus ekonomi Jatim, dengan dibuktikannya pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil dari tahun ke tahun. Yakni 6,08 % pada 2013, 5,86% (2014), 5,44% (2015), dan 5,55% (2016). Sementara sampai Triwulan I 2017, pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 5,37% (YoY).
Selain itu, pendapatan perkapita atau pendapatan rata-rata penduduk Jatim juga terus meningkat. Pada tahun 2016 lalu saja mencapai 3.600 Dollar AS, jauh meningkat dari tahun 2009 yang hanya 2.100 Dollar AS. Pakde memprediksi, tahun 2017 akan mencapai 3.900 Dollar AS, dan pada 2020 mendatang dapat mencapai 5.000 Dollar AS.
“Jika pendapatan perkapita naik, maka kelas menengah ikut naik. Artinya, kemampuan daya beli juga meningkat, termasuk dalam membeli mobil. Potensi itulah yang bisa dioptimalkan Jepang jika membangun pabrik disini” jelas Pakde Karwo.
Menurut Pakde Karwo, di Asia Tenggara, pabrik mobil Jepang hanya ada di Thailand. Sehingga dibutuhkan ongkos distribusi, dan ongkos-ongkos lainnya dalam proses pengiriman dan penjualan mobil ke Indonesia. Hal itu menyebabkan harga jual mobil di konsumen menjadi lebih mahal.
“Dengan didirikannya pabrik di Jatim tentu dapat menekan harga, apalagi ditunjang pendapatan perkapita Jatim yang terus naik. Dapat dipastikan produk akan lebih laris. Apalagi Jatim menjadi pusat ekonomi Indonesia bagian Timur yang melayani 120 juta jiwa penduduk” sambungnya.
Menanggapi pernyataan Pakde Karwo, Konjen Jepang di Surabaya Masaki Tani, menyatakan kesiapannya untuk mengakomodasi permintaan Gubernur itu. Yakni dengan mengundang pimpinan perusahaan otomotif besar untuk berbicara lebih lanjut tentang pendirian pabrik di Jatim.
Terkait realisasi ijin prinsip, Masaki juga meminta Pakde Karwo untuk melampirkan data nama-nama 40 perusahaan yang belum realisasi. “Kami akan mengajak bicara mereka jika ada kesulitan yang dihadapi. Setelah itu, mereka akan kami ajak bertemu dengan Bapak Gubernur” katanya.
Masaki menyebut Jepang dan Indonesia, khususnya Jatim telah menjalin kerjasama sejak lama, baik kerjasama dalam bidang budaya, pendidikan, sosial dan kemanusiaan. Karena itu, ia optimis kerjasama di bidang ekonomi akan semakin mempererat hubugan kedua belah pihak. (hrs)