Pakde Karwo: Hentikan Pencarian Korban Longsor Ponorogo
Surabaya: Dalam penghentian pencarian korban longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Gubernur Jawa Timur Soekarwo sudah membicararakan hal ini dengan pihak keluarga terkait. Ia mengatakan, bahwa ini adalah prosedur tetap (protap).
Dihentikannya evakuasi, karena adanya longsoran susulan yang tidak memungkinkan dilakukannya pencarian. “Untuk keselamatan bersama, kegiatan evakuasi dihentikan sementara karena jika diteruskan bisa membahayakan tim evakuasi,” ujar Pakde Karwo sesuai mengikuti Sidang Paripurna di Gedung DPRD Jatim, Jl. Indrapura Surabaya, Senin (10/4).
Saat ini Desa Banaran seputar SD dan Kantor Desa Banaran telah dinyatakan sebagai zona merah atau bahaya bagi warga jika dihuni maupun sebagai lahan pertanian. Pakde Karwo juga menjelaskan, solusi ke depan dalam penanganan longsor Ponorogo dengan relokasi sementara bagi korban. Berdasarkan informasi, sebanyak 28 dari 35 KK menggunakan tanah sendiri dan tanah saudara untuk relokasi.
“Tanah untuk relokasi disediakan oleh Bupati Ponorogo, serta didukung oleh Badan Geologi, ITS, dan UGM untuk menentukan kondisi geologis tempat relokasi,” paparnya.
Melihat kondisi seperti ini di beberapa daerah Jawa Timur, membuat Gubernur Jatim Soekarwo segera melakukan langkah kongkret utuk menangani hal tersebut. Salah satunya, menginginkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota se-Jatim membentuk Kader Early Warning di daerah masing-masing.
Dengan adanya Kader Early Warning diharapkan dapat mendeteksi bencana longsor di daerah masing-masing. Sehingga dapat mengantisipasi terjadinya longsor agar tidak menimbulkan korban.
Dalam mencegah terjadinya longsor kembali, Pakde Karwo menyarankan, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jatim memasang sebanyak 51 alat extensometer di daerah rawan longsor mulai dari Banyuwangi, Bondowoso, hingga ke daerah tengah Jatim.
“Extensometer ini berfungsi sebagai alat pendeteksi dan pengukur adanya pergerakan atau pergeseran pemukaan tanah. Ini juga digunakan sebagai alat peringatan dini atau early warning terhadap bahaya longsor Yang paling banyak dipasang di daerah tengah Jatim,” tambahnya. (hrs)
Advertisement