Pakde Karwo : Adil Dulu Baru Sejahtera
Surabaya : Berbicara dalam Sarasehan dan Soft Launching Jurnal Trisakti Menggugat Neo Liberal Governance di Hongkong Room Hotel Mercure, Surabaya, Kamis (7/9/2017), Gubernur Soekarwo (Pakde Karwo) memaparkan langkahnya untuk menciptakan keadilan sosial di Jawa Timur.
"Kita harus kembali pada konsep keadilan sosial yang ada pada konstitusi yakni Pancasila. Jadi harus mengutamakan adil dulu, baru kemudian bisa mewujudkan kesejahteraan bersama. Itu yang jadi fokus untuk menghadapi neoliberal," kata Soekarwo.
Menurut dia, prinsip keadilan sosial dapat diwujudkan melalui keberpihakan pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang membela dan pro terhadap rakyat kecil atau kaum marjinal. Diantaranya, memberikan suku bunga murah terhadap sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan meningkatkan kualitas SDM.
Suku bunga murah, lanjutnya, ditujukan agar produksi UMKM menjadi lebih efisien, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan besar yang juga efisien karena menggunakan mesin. "Yang di efisienkan adalah produknya, bukan tenaga kerjanya. Karena 87 persen tenaga kerja di Jawa Timur bekerja pada sektor UMKM," katanya.
Karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan stimulus kredit murah kepada UMKM dengan metode loan agreement melalui perbankan. Skemanya, APBD Provinsi Jawa Timur di-bridging-kan kepada Bank Jatim dengan bunga 2 persen per tahun, kemudian Bank Jatim berperan menjadi APEX Bank bagi BPR-BPR di Jawa Timur dengan suku bunga kredit efektif sebesar 6 persen per tahun, lalu BPR diperkenankan menyalurkan dana kepada UMKM dengan bunga 7-9 persen per tahun.
Jauh lebih kecil daripada suku bunga yang diterapkan bank kepada sektor UMKM pada umumnya yang berkisar diatas 20 persen per tahun. Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas SDM, dilakukan restrukturisasi pendidikan dengan cara memperbanyak SMK mini dan bekerjasama dengan berbagai negara maju untuk menghasilkan tenaga kerja siap pakai yang berkualitas dan memiliki sertifikasi tingkat internasional.
Di tempat yang sama, Airlangga Pribadi Usman Pengajar Departemen Politik FISIP Unair, mengatakan, kepemimpinan Pakde Karwo selama dua periode sebagai Gubernur Jawa Timur mampu membela dan meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil.
"Pakde Karwo mampu memberikan contoh bahwa pembangunan ekonomi harus ditekankan kepada mereka yang kecil. Ini sejalan dengan konsep marhaen," ujarnya.
Keberpihakan Pakde Karwo kepada rakyat kecil juga dibuktikan lewat politik partisipatoris yang dijalankannya. Dimana ketika membuat kebijakan, Pakde Karwo selalu mengajak dialog terhadap semua elemen yang berkepentingan. Tak hanya itu, Pakde Karwo juga berhasil menjaga stabilitas politik di Jawa Timur.
"Sebelum era Pakde Karwo, Jatim dipimpin oleh gubernur yang berlatar belakang militer. Kemudian muncul keraguan ketika Pakde Karwo jadi gubernur. Apakah bisa seorang berlatar belakang sipil bisa memimpin politik dengan baik? Ternyata Pakde bisa membuktikannya meski politik di Jatim sangat beragam dan kini pembangunan dan ekonomi Jatim tumbuh dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Launching Jurnal Trisakti kali ini juga dihadiri beragam tokoh, akademisi serta para kepala SKPD. Beberapa tokoh yang hadir diantaranya adalah Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika, Guru Besar Ekonomi Pembangunan Unibraw Malang; Jan Prince Permata, Direktur Eksekutif Kekal Berdikari; I Basis Susilo, Dosen Departmen Hubungan Internasional FISIP Unair, serta beberapa tokoh lainnya. (wah)