Pakar Unesa Sambut Baik Kebijakan Penghapusan Skripsi
Wakil Rektor Universitas Negeri Surabaya (Warek Unesa) bidang akademik, kemahasiswaan dan alumni, Prof Madlazim, menyambut baik kebijakan baru penghapusan skripsi sebagai syarat kelulusan sarjana.
Ia menjelaskan, kebijakan yang dikeluarkan oleh Mendikbudristek RI, Nadiem Makarim merupakan semangat baru transformasi pendidikan tinggi. Dampaknya, akan merangsang kreativitas dan inovasi para mahasiswa dalam tugas akhir.
"Kalau didalami, kebijakan ini sebenarnya mendorong mahasiswa untuk 'mendaratkan' ilmu dan kompetensi keprodiannya untuk menjawab tantangan dan menjawab kebutuhan masyarakat," jelas Madlazim, Rabu 30 Agustus 2023.
Dengan kebijakan ini, tugas akhir mahasiswa tidak harus skripsi, tetapi juga dalam bentuk lainnya seperti project, prototype, bisa juga dalam bentuk prestasi atau inovasi yang itu memenuhi kualifikasi.
Di Unesa sendiri, jelas Guru Besar Fakultas MIPA itu, sudah diterapkan bahkan sebelum adanya kebijakan tersebut.
Dampak pandemi COVID-19 membuat perguruan tinggi melakukan inovasi mengganti skripsi dengan membuat artikel ilmiah.
"Kemudian mahasiswa yang memiliki prestasi di berbagai kompetisi bergengsi tingkat nasional dan internasional diberikan apresiasi, salah satunya dibebaskan skripsi," ujar peraih gelar doktor di ITS itu.
Selain itu, tugas akhir diganti dengan laporan perjalanan mahasiswa mulai dari program latihan, metodenya, sampai meraih prestasi. "Begitupun yang projek atau inovasi, ada laporannya sebagai pengganti skripsi," pungkasnya.
Sebelumnya, Nadiem Makarim menyebut bahwa skripsi bukan menjadi syarat wajib kelulusan bagi S1 maupun D4. Namun, tugas akhir diserahkan pada masing-masing perguruan tinggi.
Advertisement