Pakar Unair Nyatakan Tidak Ada Penularan Covid dari Hewan Kurban
Prof. Dr. Suwarno, drh., M.Si dari Univesitas Airlangga (Unair) menyampaikan bahwa risiko penularan covid-19 melalui hewan sangat kecil. Maka itu, ia meminta masyarakat tak perlu khawatir akan tertular covid saat penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha, Kamis 30 Juli 2020 mendatang.
“Hewan tidak berisiko tertular atau menularkan virus corona dari orang yang terkena covid-19, tetapi yang berbahaya adalah penularan dari orang yang terkena Covid-19,” terang dosen FKH Unair itu.
Suwarno menjelaskan, pada dasarnya struktur sel hewan tidak cocok dengan reseptor virus corona. Sel pada manusia cocok dengan reseptor Covid-19. Sehingga inilah yang menyebabkan covid-19 tidak dapat menular ke hewan.
Dia menekankan bahwa hewan kurban tidak memungkinkan menjadi perantara penularan covid-19. Menurutnya, yang perlu diwaspadai adalah penularan dari manusia ke manusia. Maka dari itu, ia meminta pelaksanaan kurban harus menerapkan prokotol kesehatan.
“Tidak ada penularan covid-19 dari manusia ke hewan atau sebaliknya, yang ada adalah penularan dari manusia ke manusia. Untuk menghindari ini, kita harus menggunakan APD dan menerapkan protokol kesehatan. Panitia kurban harus benar-benar selektif dalam hal ini,” tandasnya.
Hal ini juga dibenarkan Ketua Departemen Klinik Veteriner FKH UNAIR Prof. Dr. Wiwik Misaco Yuniarti, drh., M.Kes. yang menyampaikan pesan serupa. Menurutnya, hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah bahwa hewan menjadi sumber infeksi covid-19 pada manusia.
Meski tidak memiliki risiko menularkan covid-19, Wiwik berpesan bahwa pelaksanaan kurban kali ini harus tetap memperhatikan protokol kesehatan, terutama bagi penjual, pemotong, dan pemroses hewan kurban serta pendistribusi daging.
“Segala hal mulai dari limbah, proses penyembelihan, pemotongan, hingga pengantaran harus diperlakukan berbeda dengan tahun sebelumnya. Pelaksaannya kali ini harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan,” kata dia.
Wiwik melanjutkan, pada intinya hal-hal yang harus diperhatikan adalah selalu melakukan physical distancing dan personal hygiene. Selain itu, panitia kurban wajib menerapkan higiene dan sanitasi di tempat penjualan maupun di tempat pemotongan hewan kurban, serta melakukan pemeriksaan kesehatan awal, seperti cek suhu kepada setiap panitia.
“Marilah kita bersama-sama menaati semua peraturan yang ada, agar kita dapat melakukan aktivitas Idul Adha dengan tenang, khitmad, dan aman,” pesan Wiwik.