Pakar Unair Jagokan Bambang DH jadi Menteri, Ini Sebabnya
Nama mantan Walikota Surabaya, Bambang Dwi Hartono atau Bambang DH dijagokan layak jadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi menggantikan almarhum Tjahjo Kumolo. Sebabnya, Bambang DH disebut punya pengalaman birokrasi yang mumpuni.
Hal itu disampaikan oleh Pakar Komunikasi dan Politik Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo. Ia menyebut, Bambang DH teruji dalam mengelola pemerintahan di Surabaya, sebagai peletak dasar kemajuan Kota Pahlawan yakni merintis Surabaya dengan e-government.
Suko menyebut, upaya itu dimulai sejak Bambang jadi walikota di tahun 2005. Bambang DH merintis pemanfaatan teknologi informasi dalam kebijakannya. Saat itu Bambang merintis e-lelang pertama kali di Indonesia. "Sejak itulah kota Surabaya menjadi pusat studi bagi pemda lain dalam soal penerapan e-goverment," katanya dikutip dari Antara, Selasa 12 Juli 2022.
Bambang DH juga sukses menjadi Walikota Surabaya selama dua periode. "Bambang DH punya pengalaman birokrasi. Bukan saja mantan walikota tapi juga pernah sebagai ASN yakni sebagai dosen di Universitas Negeri Semarang," lanjutnya.
Selain itu, faktor jatah partai juga membuat sosok Bambang DH pantas menggantikan mendiang Tjahjo Kumolo. Sebab, Menpan-RB merupakan menteri jatah untuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). "Menteri ini kan jatahnya PDI Perjuangan, dan saat ini Bambang DH merupakan wakil rakyat yakni anggota DPR RI dari partai itu," ujarnya.
Wacana ini muncul setelah Menpan-RB Tjahjo Kumolo meninggal, pada Jumat 1 Juli 2022 di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat. Tjahjo Kumolo meningal setelah dirawat akibat infeksi yang menyebar sampai paru. Tjahjo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Sementara, pemerintah menunjuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai Menpan-RB Ad Interim.
Advertisement