Pakar UB: Sinar UV Bisa Gantikan Cairan Disinfektan
Pakar Biologi Sel dan Molekuler Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, Sutiman Bambang Sumitro, mengatakan sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan oleh matahari dapat menggantikan cairan disinfektan sebagai proses sterilisasi benda padat dari virus corona.
Sutiman menjelaskan sinar UV terdiri dari tiga jenis, yaitu UV A, UV B dan UV. Dari ketiga jenis tersebut sinar UV C paling kuat membunuh virus.
"Yang paling kuat yaitu UV C kemudian diikuti oleh UV B dan UV A," tuturnya pada Jumat 12 Juni 2020.
Karena fungsinya sebagai sterilisasi virus, maka sinar UV dapat diaplikasikan pada benda-benda padat seperti bis, gerbong kereta sampai ruang operasi di rumah sakit.
"Kemampuan sebagai disinfektan dari sinar UV ini dimanfaatkan untuk sterilisasi. Sebenarnya kita tidak perlu melakukan penyemprotan cairan desinfektan pada siang hari," katanya.
Meski begitu, Sutiman menerangkan, limpahan sinar UV di kawasan Indonesia tersebut harus dibarengi dengan pola hidup sehat sesuai anjuran pemerintah, seperti menjaga jarak dan memakai masker.
"Kita harus mensyukuri berkah limpahan sinar UV matahari ini dengan melakukan pola hidup sehat sesuai anjuran pemerintah, seperti menghindari kerumunan, menjaga jarak dan memakai masker," ujarnya.
Penelitian ini merupakan kerja sama Sutiman dengan Laboratorium Sistem Cerdas milik Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) UB. Penelitian ini menggunakan teknik analisis Big Data menggunakan machine learning.
"Kami membandingkan situasi cuaca harian setempat memakai data index UV dari seluruh stasiun cuaca yang ada di dunia," tuturnya.
Selain itu kata Sutiman ia juga mengambil sampel data terkait dengan jumlah orang terkonfirmasi Covid-19 yang diambil dari setiap negara.
Dari hasil penelitian tersebut dinyatakan tingkat penularan virus corona di Indonesia melalui udara atau airborne sangat rendah sekali. Kemungkinan penularan melalui kontak antara orang dengan orang.
Advertisement