Pakar Sebut Virus PMK Sapi dapat Menular ke Hewan Lainnya
Pakar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyebut sapi yang telah terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) memiliki potensi menularkan virus tersebut ke spesies hewan lainnya.
Hal itu diungkapkan oleh, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair Surabaya, Prof. Mustofa Helmi Effendi. Ia mengatakan, spesies yang berkemungkinan tertular adalah hewan berkaki belah.
“Jadi prinsipnya, virus PMK ini dapat menyerang seluruh hewan yang berkaki belah, yang berkuku belah, berkuku genap,” kata Helmi, Jumat, 20 Mei 2022.
Menurut Helmi, penularan tersebut akan mengakibatkan berkurangnya tingkat patogenitas pada spesies hewan lainnya sehingga tingkat gejala yang dialami akan semakin rendah.
“Contoh sapi, domba, kambing, babi, rusa. Jadi semua hewan berkuku belah, dapat terserang virus PMK ini," jelasnya.
Helmi mengungkapkan, cara penularan virus PMK kepada spesies lain sama seperti penyebaran biasanya. Yakni seperti, melalui udara, kontak fisik, hingga kendaraan untuk mengangkut.
“Prinsip transmisinya infeksi melalui udara. Yang kedua lewat kontak, yang ketiga lewat vehicle. Yang paling penting adalah airborne infection, infeksi melalui udara. Ini yang bisa penularannya cepat," ucapnya.
Meski demikian, Helmi menyebut kemungkinan penularan penyakit PMK yang menyerang sapi ke hewan lain termasuk kecil. Sebab, strain virus yang menyerang setiap spesies berbeda-beda.
Oleh karena itu, lanjut dia, meskipun berkemungkinan tertular penyakit PMK dari sapi, maka virus yang ada di spesies tersebut keganasan berkurang. Sebab strain virusnya berbeda.
"Sapi kalau sudah terserang virus PMK, maka virus ini diasumsikan memiliki strain tertentu yang punya kemampuan menyerang sapi. Maka strain tertentu ini untuk menyerang hewan lain kemungkinannya sedikit,” ujar dia.
“Jadi kalau sudah menyerang sapi, dia ini mampu sebenarnya menyerang domba tapi keganasannya turun karena beda strainnya," tambahnya.