Pakar Sebut Surabaya dan Kota Mojokerto Belum Herd Immunity
Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga Surabaya, Dr Windhu Purnomo membantah pernyataan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang menyebut Surabaya dan Kota Mojokerto telah mencapai herd immunity 70 persen.
Windhu mengatakan, untuk tercapainya herd immunity harus dua dosis sesuai dengan ketentuan dari vaksin yang ada.
"Ya belum lah mas. Herd immunity itu untuk vaksinasi di Indonesia harus dua dosis. Satu dosis itu hanya vaksin Johnson and Johnson di Amerika sana. Vaksin kita mulai Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, dan Moderna itu ketentuannya harus dua dosis," ungkap Windhu kepada Ngopibareng.id, Senin 9 Agustus 2021.
Menurut Windu, sampai saat ini jumlah vaksinasi yang dilakukan di Kota Surabaya dan Kota Mojokerto masih jauh dari harapan. Terutama penerima dosis dua. Apalagi, saat ini proses vaksinasi sedikit terhambat karena stok vaksin yang terlambat datang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
"Jadi masih jauh kalau dibilang herd immunity. Kalau mau muncul herd immunity maka harus segera dikejar," pungkasnya.
Sebelumnya Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyebut Surabaya dan Kota Mojokerto sudah mencapai herd immunity. Padahal, 70 persen itu adalah dosis pertama yang dilakukan masing-masing daerah.
Advertisement