Pakar Sebut Masyarakat Tak Perlu Heran Anak SD Belajar ke Jepang
Siswa SD Muhammadiyah 4 Surabaya berangkat ke Jepang untuk melakukan study exchange viral di media sosial. Banyak netizen heran dengan hal tersebut. Sebab menurut penilaian netizen, siswa SD tak biasanya studi ke luar negeri.
Menurut pakar pendidikan, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Dr Muchlas Samami apa yang dilakukan SD Muhammadiyah 4 adalah bentuk pembelajaran. Masyarakat tidak perlu heran melihatnya.
"Saya rasa itu bagus dan tidak ada masalah untuk anak SD melakukan study exchange ke luar negeri," paparnya, Kamis, 15 Juni 2023.
Guru besar dalam bidang pendidikan ini justru menyarankan study exchange alangkah lebih baiknya dilakukan mulai awal duduk di bangku SD.
"Kalau mau study exchange ke Jepang saya sarankan waktu SD awal. Di sana (Jepang) yang menjadi khasnya itu kebiasaan anak SD-nya mereka sudah menali sepatu sendiri, mematikan lampu kamar saat bangun tidur, hormat setelah menyerang jalan, itu sudah biasa mereka lalukan di sana. Nah, karakter ini yang bisa ditiru anak SD saat study exchange ke Jepang," jelasnya.
Study exchange memang tidak dilaksanakan di semua sekolah SD di Indonesia, terutama Surabaya. Masalahnya biaya mahal. "Bagus memang program itu, tapi biayanya mahal jadi tidak semua sekolah bisa melakukannya," papar Prof Muchlas Samami.
Ia pun menjelaskan, study exchange adalah pertukaran pelajar yang dilakukan siswa atau siswi Indonesia keluar negeri. Sekolah yang dituju mempunyai sister school yang akan dikunjungi.
"Bahkan, biasanya diikutkan orang tuanya siapa yang sudah saling kenal. Sehingga anak bisa belajar habituisi atau kebiasaan di negara yang dikunjungi," tandasnya.
Study exchange disesuaikan dengan jenjang siswa atau siswi yang mengikuti program tersebut. Misal kalau SD belajar karakternya bukan ilmunya, kalau SMP atau SMA mungkin belajar kreativitasnya.
"Jadi disesuaikan dengan jenjangnya," imbuh Prof Muchlas Samami.
Seperti diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya menjelaskan, siswa berprestasinya melakukan study exchange. bukan studi tour seperti yang viral di media sosial.
"Ini merupakan program tahunan sekolah, program Internasional study exchange 2023 ini ke Singapura, Malaysia dan Jepang," jelasnya, Senin, 12 Juni 2023.
Advertisement