Kasus di Poltekpel, Pakar: Kekerasan di Pendidikan Sudah Tradisi
Salah satu mahasiswa Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya ditemukan tewas di kamar mandi. Keluarga menduga kematian diakibatkan karena penganiayaan oleh senior.
Polemik kekerasan antara junior dan senior dalam ranah pendidikan ini pun mendapat tanggapan dari pakar pendidikan, Prof Dr Muchlas Samami.
Guru Besar Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini mengatakan, kekerasan yang dilakukan senior kepada juniornya merupakan tradisi.
"Kita punya tradisi yang tua merasa lebih tahu dibanding yang muda, yang senior punya kewenangan membina juniornya," terangnya, Jumat, 10 Februari 2023.
Bila ingin menghilangkan tradisi tersebut, ungkapnya, tidak bisa dilakukan seperti membalik telapak tangan atau secara langsung. Tradisi tersebut harus dihilangkan secara perlahan.
"Kalau ingin menghilangkan pelan-pelan, tradisi tersebut tidak bisa dilakukan dalam sehari. Harus bertahap, lewat generasi ke generasi. Mudah-mudahan bila angkatan yang baru tidak dibully, juga tidak akan membully angkatan selanjutnya," paparnya.
Saat ditanya mengenai langkah jangka pendeknya, Prof Muchlas mengungkapkan, pengawasan dan ketegasan lembaga pendidikan diperlukan agar tidak kecolongan, adanya senior yang membully juniornya.
"Kalau ingin menghilangkan butuh pengawasan, meyakinkan agar tidak ada kejadian berulang. Dengan begitu tradisi itu akan terputus pelan-pelan," tambahnya.
Ia menyampaikan, pembinaan dan pendisiplinan diperlukan dalam dunia pendidikan. Tetapi, tidak perlu ada kekerasan di dalamnya. "Boleh membina tapi jangan pakai kekerasan," imbuhnya.
Pihaknya pun menduga, kekerasan di lingkungan pendidikan yang menyebabkan kematian tidak dilakukan sekali, tapi ada pengulangan di sana. Hal ini yang harus menjadi perhatian, lembaga pendidikan terkait harus mencari cara menertibkan tapi tidak perlu menggunakan kekerasan.
Terkait sanksi yang dijatuhkan kepada pelaku, ungkap Prof Muchlas, bila dalam ranah hukum harus mengikuti aturan yang berlaku. Kalau dari lembaga pendidikannya harusnya sudah dikeluarkan.
"Kalau di kampus saya, sudah dikeluarkan. Di tempat saya mengajar pasti dikeluarkan," tandasnya.
Advertisement