Pakar Sebut Indonesia Belum Layak Masuk Endemi
Pakar Epidemologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair), Dr Windhu Purnomo menyebut Indonesia belum layak disebut masuk kondisi endemi Covid-19.
Windhu menjelaskan, endemi merupakan situasi penyebaran kasus penyakit di suatu daerah, provinsi, negara, hingga dunia yang menurun rendah dan flat, tidak mengganggu sistem kesehatan 3-4 bulan.
"Endemi itu fase antara bukan tujuan karena tujuan kita kasus itu hilang. Endemi itu problem tapi jauh lebih rendah kasusnya. Sekarang bukan endemi karena kasus masih tinggi tapi trennya turun kasus Indonesia," kata Windhu kepada Ngopibareng.id, Sabtu 12 Maret 2022.
Berdasar data yang ada, saat ini kasus Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi kurang dari 50 persen. Namun, tren tersebut sudah menunjukkan adanya penurunan dari puncak Covid-19 varian omicron beberapa waktu lalu.
Karena sudah baik, Windhu mengatakan, pemerintah bersama masyarakat harus melakukan upaya lebih untuk menekan penyebaran kasus. Paling utama dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.
"Apa yang dilakukan itu yang penting masyarakat jangan gak merasa apa-apa kemudian lepas masker gerombol. Sekali pun pelonggaran aktivitas, mobilitas silahkan tapi tetap pakai masker," ujarnya.
Selain itu, belum lagi ada ancaman masuknya virus varian baru yang tak bisa dihindari. Apalagi, banyak negara yang capaian vaksinasinya masih rendah.
Karena itu, pemerintah juga harus mempercepat proses vaksinasi dosis satu dan dua yang saat ini capaian Indonesia baru mencapai 78 persen. "Vaksin kata kunci, karena varian baru akan muncul kalau vaksinasi rendah," pungkasnya.
Advertisement