Pakar Lingkungan ITS Dorong PDAM Surabaya Ganti Pipa Usang
Dosen Teknik Lingkungan ITS, Eddy Setiadi Soedjomo mendorong Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Surya Sembada Surabaya untuk melakukan penggantian pipa saluran air.
"Beberapa pipa PDAM ini ada yang usianya sudah puluhan tahun, bahkan sejak zaman Belanda belum diganti. Padahal usia pipa itu maksimal 25 tahun. Rusak tidak rusak harus diganti ketika sudah berusia 25 tahun," katanya ditemui Rabu, 23 November 2022.
Menurutnya, penggantian pipa itu sebagai langkah menuju air bersih PDAM dan bisa digunakan untuk minum bukan mandi. Karena, selama ini air PDAM memang hanya digunakan untuk mandi dan mencuci.
"Sesuai standar WHO setiap negara di dunia harus memiliki air minum sendiri. Kalau tidak punya tentu negara tersebut yang akan rugi," ungkapnya.
Kerugian yang dimaksud adalah masyarakat harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli air kemasan.
Ia menjelaskan, dengan mengganti pipa memang tidak serta merta air PDAM menjadi air minum. Tetapi, setidaknya kualitas air yang dihasilkan semakin membaik.
Sebenarnya, ungkap dia, pada instalasi pusat PDAM airnya bisa diminum. Akan tetapi pada prosesnya ke masyarakat melalui pipa air tersebut sudah tercemar karena faktor pipa yang tidak terawat.
"Kalau mau dikonsumsi air PDAM harus dimasak terlebih dahulu, agar bakteri E-Coli yang terbawa bisa hilang," jelasnya.
Eddy optimis, PDAM bisa mewujudkan air layak minum. Saat ini PDAM Surya Sembada sudah bisa memberikan lebih besar dari apa yang diminta masyarakat. Artinya, air kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dengan baik.
Oleh karena itu, dia mendukung PDAM menaikkan tarif air untuk mengganti dan merawat pipa yang tidak layak.
"Salah satu acara untuk memastikan kualitas air ialah pipa yang tidak bocor. Kalau bocor harus kurang dari 20 persen. Pipa-pipa PDAM sudah ada yang puluhan tahun. Bahkan, ada yang berada di tengah jalan. Perawatan pipa yang baik juga harus didukung dengan biaya operasional yang memadai," ungkapnya.
Eddy meyakini, perawatan pipa yang seiring penambahan tarif nantinya bisa mewujudkan air PDAM layak minum di tahun 2025 atau 2026. "Tentunya dengan kualitas yang terus diperbaiki setiap tahun," katanya.
Sebelumnya, Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh (ITS) Nopember, Prof. Joni Hermana mendesak Pemkot Surabaya untuk menaikkan tarif air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Sementara, Direktur Utama PDAM Surya Sembada Arief Wisnu mengatakan, tarif terbaru air bersih sudah sesuai dengan SK Gubernur yakni dari Rp 600 per meter kubik menjadi Rp 2. 659 per meter kubik. Tarif ini sudah diajukan ke walikota dan dikaji.