Pakar Komunikasi Surabaya: Duet Ganjar - RK Kuasai Dunia Digital
Duet Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil dalam beberapa hari ini muncul di publik dan jadi isu paling menarik. Kang Emil digadang menjadi calon terkuat Wakil Presiden Ganjar Pranowo. Terlepas dia merupakan kader Golkar, dan Golkar mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden di 2024.
Menurut Pakar Komunikasi Suko Widodo, duet Ganjar-RK adalah pilihan menarik dan masuk akal. Meski RK harus 'keluar' dari garis dukungan Golkar, ia menilai bisa saja duet ini terjadi. Sebab selama ini Ganjar dilihat kurang memiliki basis massa di Jawa Barat, dan RK bisa menjadi jawaban.
"Kang Emil memiliki kekuatan dalam pengaruh publik di wilayah Jabar, DKI Jakarta, dan sekitarnya. Tak hanya secara elektoral, RK juga 'penguasa' dunia maya dan dunia digital wilayah itu," kata Suko di Surabaya, Selasa 19 September 2023.
Meski ia juga menilai, duet Ganjar - RK cukup sulit bisa terwujud. "Duet ini bisa terjadi meski agak susah juga kemungkinannya. Kecuali kemudian Golkar merelakan kadernya untuk ke Ganjar. Meskipun saya lihat ada beberapa orang di Golkar yang setuju juga jika Ganjar-RK berpasangan. Segala kemungkinan kan ada ya," lanjutnya.
Jika pasangan itu benar terealisasi, Suko melihat ini adalah pasangan yang kuat dan bahkan bisa saja memenangkan Pilpres. Sebab, Suko menilai keduanya adalah magnet di wilayah masing-masing. Mereka juga memiliki keunggulan yang berbeda dan saling melengkapi.
Dalam teori komunikasi, Ganjar-RK itu memiliki attractiveness yang cukup bagus dan mereka expert melakukan itu. Terutama di sektor digital dan anak muda. Secara personal keduanya punya personifikasi yang bagus di kalangan anak muda dan di mata publik. Keduanya adalah orang yang paling berpengaruh dan kekuatannya luar biasa.
Di antara calon-calon lainnya, bagi Suko widodo, Ganjar-RK ini penguasa digital. Dan saat ini, suara elektoral dari digital ke kotak suara itu cukup besar. Apalagi selama ini politisi kurang memperhatikan dunia digital, padahal ceruk pemilih yang rasional dan melek digital itu tinggi sekali.
"Nah Ganjar-RK yang sejauh ini mampu penetrasi baik dan masif di dunia digital. Dari dunia maya bisa berpengaruh ke kotak suara," katanya.
Apalagi dibagi per wilayah, misalnya Jawa Barat, Ridwan Kamil juga memiliki suara yang besar di sana, meski Anies Baswedan dan Prabowo juga memiliki pemilihnya tersendiri. Walaupun hanya 1 periode menjabat sebagai Gubernur Jabar, RK setidaknya memiliki jejaring dan relasi-relasi yang kuat pada tokoh-tokoh Jawa Barat.
Selain itu, meskipun harus 'bertarung' dengan Anies dan Prabowo, di Jabar RK adalah orang yang paling berpengaruh meskipun bukan mendominasi total. Ia cukup tinggi suaranya.
Suko melihat strategi menggabungkan Ganjar-RK itu justru bagus. Karena Ganjar cukup baik di Jateng dan Jatim, lemah di Jabar, maka RK adalah solusi yang menarik. Ganjar-RK bisa jadi antitesa Anies-Imin.
Sedangkan untuk di wilayah Jawa Timur, pasangan Ganjar-RK bisa sangat mendominasi. Terutama di wilayah Kota Surabaya dan sekitarnya. Suko menilai Surabaya dan sekitarnya itu kota yang literasi digitalnya tinggi dan pemilih milenial cukup besar. Ganjar-RK dirasa bisa mendominasi suara di sini.
"Di Jatim atau Surabaya ya? potensi menangnya tinggi, apalagi didukung dengan mesin politik partai terutama PDI Perjuangan yang kuat sekali. Ganjar kuat di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sedangkan RK di Jawa Barat. Dan di Jateng-Jatim RK juga tidak memiliki rekam jejak dan negatif, sehingga bisa mendulang suara juga. Lengkap sudah," katanya.
Jika di kemudian hari duet ini benar-benar terwujud, Suko berharap Ganjar dan RK benar-benar bisa menjadi representasi, realitas, bisa mewakili ekspresi para pemilih. Baik di dunia maya, digital, maupun di offline.
Selain itu, jika duet ini terwujud, maka mereka adalah pasangan yang menjadi pilihan paling masuk akal. Alasannya, hanya mereka yang bisa menjadi dan memiliki kompromi dengan pihak lain. Terutama secara garis politik. Mereka dapat menampung dikotomi dari berbagai rentang usia. Dari perspektif nasionalis-religius juga bisa dapat.
"Mereka ini tipe moderat. Mereka pasangan yang bisa diidentikkan politik jalan tengah. Jika mereka bisa menguasai udara dan darat, sangat bisa memenangi kontestasi politik ini," tutupnya.