Pakar Geologi Sebut Budaya Berpotensi Sebagai Mitigasi Bencana
Pakar Geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Dr Amien Widodo menyebut budaya dan bangunan sejarah dapat dijadikan sebagai mitigasi bencana alam.
Masyarakat zaman dahulu memiliki pengetahuan yang bagus mengenai mitigasi atau pengurangan risiko akibat bencana. Hal ini dapat dilihat dari budaya lokal yang masih ada.
Salah satunya, kata Amien, kuatnya struktur bangunan candi yang ada di Jawa Timur (Jatim). Beberapa bangunan tersebut tidak roboh meskipun diguncang gempa besar.
Padahal, candi-candi tersebut hanya menggunakan bata yang disusun rapi hingga membentuk bangunan. Bahkan, orang pada jaman dahulu tak memakai semen sebagai perekatnya.
“Mereka mempunyai kecerdasan membuat bangunan yang tidak rontok dan tetap utuh meski diterpa gempa atau gunung api,” kata Amien, Selasa, 15 November 2022.
Amien berkeinginan untuk meneliti struktur bangunan dengan mengambil sample batu yang ada di candi. Namun, ia menemui kesulitan dalam perizinan kepada pihak terkait.
“Kalau kita bisa mengembangkan itu tidak perlu menghancurkan pabrik gamping segala macam, itu bisa menjadi suatu keaslian dari negara kita,” jelasnya.
Lebih lanjut, Amien juga menyebut bahwa budaya lokal seperti larung sesaji di pesisir memiliki potensi sebagai mitigasi. Ia menduga kebiasaan tersebut memiliki arti bahwa di lautan itu pernah terjadi bencana.
“Mereka menandai bahwa pernah mengalami bencana, misalnya ombak besar yang menyebabkan kematian dan lain sebagainya,” ucapnya.
Oleh karena itu, Amien keinginan untuk meneliti bangunan serta budaya lokal di Jatim ini diharapkan pemerintah dapat menggunakannya sebagai mitigasi bencana yang efektif.