Pakar Epidemologi: Surabaya Raya Belum Layak New Normal
Pakar epidemologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, Dr. Windhu Purnomo menyampaikan, berdasar hasil kajian kawasan Surabaya Raya masih belum waktunya untuk menerapkan sistem The New Normal Life. Sebaliknya, kawasan Surabaya Raya yang meliputi Surabaya, Gresik dan Sidoarjo justru harus lebih memperketat upaya penanganan.
Windhu menjelaskan, berdasar kasus kumulatif masih terus terjadi penambahan. Bahkan, attack rate di Kota Surabaya sangat tinggi. Bahkan tertinggi secara nasional yakni 93/100 ribu artinya 100 ribu penduduk ada 93 terinfeksi. Jumlah tersebut sangat tinggi dibandingkan Provinsi DKI Jakarta yang attack rate-nya 70/100 ribu dan Jawa Timur 12/100 ribu.
Tak hanya itu, angka kematian sampai saat ini juga terus bergerak dan masih tetap tinggi yakni sebesar 9 persen. “Angka kematian masih tinggi, bahkan lebih tinggi dari angka nasional. Nasional aja 6 persen. Jadi dua hal itu buruk,” ungkap Windhu ketika dikonfirmasi langsung, Minggu 7 Juni 2020 sore.
Di sisi lain, ada optimisme yang tampak dari perhitungan terbaru. Sebab, saat ini angka tingkat penularan (RT) makin turun dari sebelum-sebelumnya, yang kini menyentuh angka satu.
“RT ini makin turun makin bagus hari ini karena sudah satu, tapi ini belum aman karena berdasar ketentuan WHO harus kurang dari satu dan harus bertahan selama 14 hari apabila ingin menerapkan new normal. Surabaya belum aman, namun kita jadi optimis,” jelas pria yang juga Ketua Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM Unair itu.
Windhu juga mengaku optimis wabah ini dapat ditekan dengan cepat, karena saat ini pemerintah telah melakukan tes cepat di berbagai wilayah. Khususnya di Surabaya Raya yang angka kasusnya tinggi.
Menurutnya, angka penambahan kasus yang tinggi setiap harinya bukan menjadi satu hal yang harus disesali karena itu justru menjadi upaya untuk melakukan penanganan agar dapat menghentikan penyebaran.
Dengan hasil kajian tersebut, ia mengharap agar pemerintah tidak melonggarkan.
Advertisement