Pakar Epidemologi Minta PSBB Surabaya Diperpanjang Lagi
Pakar Epidemologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Dr Windhu Purnomo, merekomendasikan kepada Gubernur Jawa Timur serta Bupati Gresik, Bupati Sidoarjo dan Walikota Surabaya untuk menerapkan PSBB Surabaya Raya jilid 3.
Rekomendasi itu ia sampaikan ketika hadir langsung dalam rapat evaluasi penerapan PSBB Surabaya bersama tiga daerah dan Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu 23 Mei 2020.
Windhu menjelaskan, rekomendasi itu disampaikan tak lain karena data persebaran virus corona atau Covid-19 di tiga daerah tersebut tak kunjung menurun.
“Kurva epidemologi di masing-masing kabupaten/kota di Surabaya menunjukkan setelah diterapkan PSBB belum ada penurunan kasus, malah di akhir-akhir semua meningkat. Meskipun Gresik relatif lebih baik, namun tetap masih ada peningkatan,” paparnya kepada Ngopibareng.id.
Selain itu, kata Windu, diprediksi kasus positif saat ini sedang bergerak menuju puncak. Diperkirakan, puncak penambahan kasus terjadi pada tanggal 28 Mei. Namun tak langsung bergerak turun, kasus baru akan turun paling cepat di hari ke-45 setelah hari ini.
“Karena PSBB jilid 2 baru berakhir tanggal 25 Mei. Sedangkan saat ini menuju puncak kasus. Maka kami merekomendasikan untuk ditambah. Sebab, kalau tidak dilanjutkan yang dikhawatirkan prediksi tambah gak karu-karuan,” ungkapnya.
Lebih rinci ia menjelaskan, penilaiannya berdasar bilangan reproduksi dasar tingkat penularannya dari data milik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim saat i ni 1,4. Artinya, 1 orang bisa menyebarkan virus pada 1,4 orang lainnya.
Paling parah adalah angka recovery rate (kesembuhan) justru lebih rendah dari angka kematian. Dari data angka kesembuhan di tiga daerah masih 8,1 persen, sedangkan angka kematiannya 9,5 persen.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi langsung Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa enggan memberikan komentar. “Kita nunggu hasil dari tim task force (gugus tugas) masing-masing daerah,” ujar Khofifah.