Pakar Epidemologi Minta Pemerintah Waspada Momen Idul Adha
Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair), Dr Windhu Purnomo mewanti-wanti pemerintah agar betul-betul melakukan upaya lebih dalam penanganan virus corona atau Covid-19. Mengingat, seminggu ke depan ada momen perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 H, atau 20 Juli 2021.
Windhu mengatakan, momen Idul Adha ini bagi sebagian warga Indonesia menjadi momen yang lebih besar dibanding Hari Raya Idul Fitri. Seperti halnya pada warga Madura yang memiliki tradisi Toron setiap Idul Adha.
Menurutnya, tradisi seperti ini akan mengancam kondisi Indonesia yang saat ini sedang berjuang menekan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi.
"Selasa minggu depan ada momen Idul Adha, kalau ini sampai tidak ada larangan mobilitas akan semakin tidak karu-karuan. Apalagi di Jatim Idul Adha lebih besar dibanding Idul Fitri," ujar Windhu kepada Ngopibareng.id, Kamis 15 Juli 2021.
Apabila pertahanan larangan mobilitas ini bobol, lanjut Windhu, mobilitas masyarakat tinggi maka kasus baru Covid-19 dinilai bisa kembali melonjak. Ketika sudah melonjak, penanganan menjadi lebih sulit mengingat kondisi Rumah Sakit (RS) Rujukan maupun RS Darurat terisi penuh.
Windhu berpesan kepada pemerintah agar melakukan upaya ekstra untuk menekan mobilitas masyarakat saat Idul Adha nanti. Masyarakat diimbau memahami kondisi yang ada saat ini dan tidak termakan berita-berita hoaks yang justru memperburuk keadaan.
"Pemerintah harus tegas gak boleh malah dengan masyarakat yang masih banyak yang tidak mengerti. Mereka banyak yang percaya hoaks, ini yang harus diwaspadai, hoaks ini merusak dan pemerintah tidak boleh kalah," tegasnya.