Pakar Unair Beberkan Cara Covid-19 Tak Jadi Endemik di Indonesia
Para peneliti dunia memprediksi pandemi Covid-19 nantinya akan berubah menjadi endemik. Artinya, Covid-19 akan menjadi infeksi yang menetap, bertahan di sebuah populasi,dan tidak akan hilang. Lantas apakah Covid-19 juga akan menjadi infeksi endemik di Indonesia?
Windhu Purnomo, Pakar Kesehatan Masyarakat dan Ahli Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) mengatakan, Covid-19 di Indonesia saat ini belum menjadi endemik. Sebab, tingkat penularannya yang masif menyebabkan infeksi ini masih dikatakan wabah.
"Indonesia belum. Kita ini masih di atas 1 Rtnya (bilangan reproduksi efektif), masih wabah," kata Windhu saat dihubungi, Senin, 1 Maret 2021.
Nilai bilangan reproduksi (Rt) sama dengan 1, ungkap Windhu, artinya satu orang yang terinfeksi menulari orang lain sebanyak satu orang, kemudian orang tersebut juga menulari lagi ke satu orang lain. Sehingga, jika saat ini Rt Covid-19 masih di atas satu, artinya satu orang bisa menulari lebih dari satu orang lainnya.
"Gampangnya seperti ini, kalau menulari lebih dari satu orang lainnya itu namanya wabah. Misalkan saya positif dan nulari dua orang itu wabah. Namun, kalau misalnya saya sakit cuma nulari satu orang dan orang yang saya tulari cuma nulari satu orang lainnya itu namanya endemik," jelasnya.
Tambahnya, kalau satu orang menulari kurang dari satu orang, itu masih terkendali dan belum dikatakan endemik.
Menurutnya, stategi yang harus dilakukan agar endemik tidak terjadi di Indonesia adalah masifnya testing dan tracing. Selain itu, protokol kesehatan juga harus diterapkan secara ketat.
"Jangan terpatok kepada vaksin, tetapi harus lebih masif dalam penanganan dan pencegahan. Kita goal-nya jangan endemik," tandasnya.
Meski WHO mengatakan, nantinya akan ada beberapa negara yang mengalami endemik, ia berharap, hal tersebut tidak terjadi di Indonesia.