Pakar Ekonomi Unair: Pemerintah Butuh Skema Tekan Dampak BBM Naik
Kenaikan harga Bahan Bakar Mesin (BBM) saat ini akan berdampak pada kelangsungan ekonomi masyarakat. Di samping itu, angka inflasi akan meningkat sehingga membuat tingkat kemiskinan menjadi tinggi.
Untuk menekan dampak tersebut, pakar ekonomi dari Universitas Airlangga (Unair), Imron Mawardi mengatakan, pemerintah harus mempunyai skema yang matang.
Ia merasa bantuan sosial yang diberikan pemerintah saat ini hanya sebagai bantalan sosial sementara. Tapi untuk jangka panjangnya belum terlihat upaya apa yang dilakukan pemerintah.
"Pemerintah harus punya skema tepat untuk memberikan subsidi pada orang yang benar-benar layak menerima. Di samping itu, upaya jangka panjangnya juga harus dipikirkan," kata Imron Mawardi, Senin, 5 September 2022.
Selain upaya jangka panjang, menurutnya, pemerintah juga harus memberikan subsidi bunga kredit, khususnya pada pelaku UMKM. Kenaikan inflasi yang disebabkan oleh harga BBM tidak bisa dipungkiri akan membuat bunga kredit menjadi tinggi.
"Kalau bunga tinggi, penyaluran kredit seret, kalau kredit macet ekonomi juga akan terganggu. Nah, menurut saya bagaimana di sini pemerintah menjamin adanya bunga rendah, khususnya pada UMKM," terang Imron Mawardi.
Ia berharap, perhatian pemerintah pada UMKM bisa ditingkatkan sehingga perekonomian Indonesia tetap bisa berjalan.
"Seperti yang kita tahu perekonomian kita juga ditopang oleh UMKM. Jadi bagaimana UMKM ini bisa berjalan harus jadi perhatian pemerintah. Jangan sampai dampak kenaikan BBM menjadikan UMKM susah untuk berkembang," pungkas Imron Mawardi.