Pakar Apresiasi Program Ganjar soal Pertahanan Indonesia
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo membeberkan satu gagasannya terkait pertahanan Indonesia. Ganjar mengatakan bahwa untuk mencapai target Minimum Essential Force (MEF) atau standar kekuatan pokok TNI, Indonesia harus meng-upgrade sistem pertahanan.
MEF sendiri adalah standar kekuatan pokok minimum TNI, yang jadi salah satu program pembangunan sektor pertahanan Indonesia. Salah satunya dilakukan dengan meningkatkan anggaran pertahanan negara 1-2% dari PDB.
Hal ini ia sampaikan dalam acara Debat Capres-Cawapres 2024 seri ketiga bertema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 7 Januari 2024. Ganjar menyebut Minimum Essential Force pada 2024 tidak tercapai, karena sekarang hanya 65,49 persen dari target program.
Gagasan Ganjar soal pertahanan tersebut juga diapresiasi oleh Pakar Hubungan International Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Teuku Rezasyah. Reza mengatakan sudah saatnya pertahanan Indonesia memiliki standar yang cukup tinggi.
“Kalau kita bicara alutsista itu hendaknya dibuktikan dengan kenyataan. Dan kita hanya berbicara ini alutsista tapi kita tidak mengecek lebih dalam dari alutsista tersebut. Saya setuju dengan statement Pak Ganjar mengatakan Minimum Essential Force (MEF) hendaknya kita upgrade sedemikian rupa,” katanya.
Dirinya juga mengatakan suatu negara yang besar harus memiliki angkatan bersenjata yang sangat qualified. Kata dia, semua kekuatan matra penting untuk ditingkatkan.
“Untuk itu saya tidak mau terjebak mana yang penting udara, darat ataupun laut tapi semuanya itu serentak. Semua SDM harus ditingkatkan kualifikasi mereka dan juga dengan batas-batas kita sebagai negara yang tidak berpihak, bagaimanapun hendaknya kita terus meng-upgrade SDM TNI kita,” ujarnya.
Pencapaian MEF dinilai menggunakan empat variabel, yakni alat utama sistem persenjataan (alutsista), pemeliharaan dan perawatan alutsista, sarana dan prasarana pertahanan serta profesionalisme dan kesejahteraan prajurit.
Namun, saat ini capaian MEF biasanya dihitung menggunakan variabel alutsista, sedangkan tiga variabel lain belum dinilai karena formula penghitungannya lebih rumit.