Pakai Pekasesama, Cara Bupati Bondowoso Cegah Kecurangan Bansos
Bupati Bondowoso Salwa Arifin meminta seluruh warga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) memegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sendiri. Ini untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan bantuan sosial PKH dan BPNT kepada KPM.
Hal itu disampaikan Bupati Bondowoso Salwa Arifin saat melaunching gerakan bertajuk ‘Pekasesama’ (Pegang Kartu Sendiri Supaya Aman (Pekasesama) untuk warga KPM penerima bantuan sosial PKH dan BPNT. Launching dilakukan Bupati Salwa di Pendapa Bupati Bondowoso, Senin, 13 September 2021.
”Gerakan Pekasesama ini untuk mencegah penyalahgunaan bansos PKH dan BPNT kepada KPM di Bondowoso. Selain itu, untuk memberikan edukasi dan pengertian kepada KPM, bahwa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) harus dipegang KPM sendiri,” kata Bupati Salwa didampingi Kapolres AKBP Herman Priyanto, Dandim 0822 Letkol Kav. Widi Widayat, dan Kasi Intel Kejari Bondowoso Sucipto saat melaunching gerakan Pekasesama.
Mantan Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso dua periode itu menjelaskan, dalam pengawasan gerakan Pekasesama, pemkab melakukan MoU dengan Kejaksaan, Polri, dan TNI. Sehingga, apabila masih ditemukan KKS tidak dipegang KPM sendiri, sudah disiapkan sanksi. ”Sanksinya sudah ada dan disesuaikan dengan tingkat kesalahannya,” jelasnya.
Pj. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bondowoso, Anisatul Hamidah menambahkan, dasar gerakan Pekasesama yang dilanching Bupati Salwa tertuang dalam Permensos Nomor 1 Tahun 2018 tentang PKH dan Permensos Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Program Sembako. ”Tujuan gerakan ini agar KPM penerima PKH dan BPNT di Bondowoso memahami KKS harus dipegang sendiri dan tidak boleh dipegang orang lain,” tambah Anis.
Jumlah KPM bantuan sosial PKH di Bondowoso sebanyak 60.973 KPM. Sedangkan, jumlah KPM bantuan sosial BPNT mencapai 95.269 KPM. ”Melalui gerakan Pekasesama, KPM tidak memberikan KKS kepada orang lain, tapi memegang KKS sendiri,” pungkasnya.
Advertisement